Konikepri.id – Dua anak muda asal Batam, Kenzie Aryasatya Ayazi (13) dan M. Danang Yoga Gunawan (20), siap mengharumkan nama Indonesia di ajang World Ju-Jitsu Championship 2025 yang digelar di Thailand, 1–15 November mendatang. Keduanya akan bergabung dengan 16 atlet terbaik dari berbagai provinsi untuk mewakili Merah Putih dalam ajang beladiri paling bergengsi di dunia tersebut.
Kenzie yang masih berusia 13 tahun turun di nomor –44 kg Jiujitsu Putra kategori U14, sementara Danang akan beraksi di nomor –69 kg Jiujitsu Putra kategori 21 tahun. Mereka sama-sama berasal dari Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) Batam, klub yang dikenal aktif membina atlet muda berbakat di Kepulauan Riau. Keikutsertaan keduanya menjadi bukti nyata bahwa pembinaan jujitsu di daerah mampu melahirkan atlet berkelas internasional.
Ketua Umum Pengprov Ju-Jitsu Indonesia Kepri, Rozi Juhendra, menyebut keberangkatan Kenzie dan Danang sebagai kebanggaan bagi Batam dan Kepri. “Sebuah kebanggaan bagi kita, dua atlet dari Kota Batam bisa merasakan atmosfer pertandingan kelas dunia. Ini jadi momentum berharga bagi mereka untuk belajar dan membuktikan kemampuan,” ujarnya.
Perjalanan dua pendekar muda ini bukan sekadar soal medali, tetapi tentang tekad, disiplin, dan semangat juang anak Batam yang menembus batas. Dengan dukungan pelatih dan masyarakat, Kenzie dan Danang diharapkan mampu tampil maksimal, membawa semangat juara, dan menjadikan bendera Indonesia berkibar di panggung dunia jujitsu.
Ajang Resmi Dunia di Bawah JJIF, Bukti Prestasi Jujitsu Batam di Panggung Internasional

Kejuaraan Dunia Jujitsu ini ditaja oleh Ju-Jitsu International Federation (JJIF). Federasi inilah yang secara resmi mengelola kompetisi cabor jujitsu untuk agenda Single Event dan Multi Event. Turunan JJIF, di tingkat Asia disebut Ju-Jitsu Asian Union (JJAU).
Di Indonesia, pengurus jujitsu yang berafiliasi dengan JJAU & JJIF adalah Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI). “Maka dengan ini, kami menyatakan kebanggaan kami karena dua atlet terbaik Jujitsu Batam bisa berkompetisi dengan atlet-atlet terbaik dari seluruh penjuru dunia,” ujar pria yang juga akrab disapa dengan sebutan Shihan Oji ini.
Ia menambahkan, hasil pertandingan ini menjadi catatan resmi dari PBJI untuk karir atlet. “Ini adalah sebuah pencapaian yang patut dicatat dalam sejarah Jujitsu Kepri, Khususnya Jujitsu Batam,” ujar pemegang Sabuk Hitam DAN IV ISJ ini.

Oji menjelasakan, Danang merupakan atlet muda potensial yang prestasinya juga sudah mendunia. Pada tahun 2023 lalu, Danang berhasil meraih perunggu pada Kejuaraan Dunia Contact Jujitsu. Ia menjadi atlet pertama mewakili Indonesia di event perdana dunia kategori Contact Jujitsu.
Untuk diketahui, di bawah naungan JJIF, ada beberapa gaya pertandingan beladiri jujitsu, di antaranya adalah Contact Jujitsu. Pada kategori ini, atlet boleh memukul, menendang, membanting dan mengunci dengan kekuatan penuh.
Kendati begitu, Danang juga bertanding untuk ketegori lainnya, khususnya kategori yang paling disukai Danang yakni Jiujitsu atau Newaza. Pada gaya ini, atlet bertanding dengan teknik-teknik takedown/bantingan dan kuncian. Pada tahun 2024 lalu, Danang meraih medali Perunggu pada gaya Jiujitsu di ajang Asian Regional Championship Southeast Asia di Bali.
Pada event-event nasional, Danang langganan masuk final pada ketegori Jiujitsu ini. Bahkan sering meraih emas. Prestasi yang masih hangat di ingatan, Danang meraih medali Perak pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Kala itu, di babak final, Danang kalah tipis dari atlet senior perwakilan Provinsi Jawa Barat, Willy Kun. Prestasi tersebut masih bisa dipertahankan oleh Danang pada Kejurnas 2025 di Jawa Timur.
Oji berharap, hasil dari World Championship 2025 di Thailand ini makin memantapkan langkah dan karir Danang untuk menapak ke jenjang Timnas Senior Jujitsu Indonesia. “Danang masih sangat muda, tapi pengalaman tanding dan prestasinya sudah sangat luar biasa,” puji Oji. Head Coach Jujitsu Kepri ini menambahkan, atlet lainnya yang ikut bergabung dalam Kontingen Jujitsu Indonesia adalah Kenzie.
Di usianya yang masih dini, Kenzie juga memiliki segudang prestasi. Ia merupakan peraih medali emas pada event terbuka yang digelar di Jakarta pada tahun 2023 lalu. Pun dengan event Brazilian Jiujitsu berskala nasional yang pernah dihelat di Bandung, Jawa Barat tahun 2022, Kenzie ikut menyumbangkan medali untuk Tim Jujitsu Kepri.
Baru-baru ini, Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Plus Batam ini juga meraih medali emas pada dua kejuaraan berbeda, event resmi PBJI yang dihelat oleh PBJI Kota Batam dan Kota Tanjungpinang. “Termasuk meraih medali emas pada ajang Porkot Batam, September lalu,” jelas Oji.
Pembinaan Jangka Panjang untuk Prestasi Gemilang

Prestasi gemilang tak bisa diraih tanpa pembinaan berkelanjutan. Butuh proses panjang agar bisa mengantarkan atlet ke puncak prestasi. Itulah yang dilakukan oleh Rozi Juhendra.
Sebagai seorang praktisi dan pengurus, pria yang akrab disapa Oji ini, mampu menyatukan antara kedisiplinan berlatih di atas matras dengan strategi pembinaan jangka panjang walau dalam keterbatasan sarana latihan dan anggaran.
“Saya mencoba melakukan pendekatan pada atlet dengan pola-pola kekeluargaan,” sebut Pendiri Camp Beladiri Kenacha Martial Arts Academy, Batam ini. Di dojo sederhana yang awalnya dibuat di rumah tempat tinggalnya, Oji melatih generasi muda dengan penuh kedisiplinan. “Danang ini, misalnya. Ia berlatih sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar,” sebut Oji.
Seperti anak-anak lainnya, Danang juga berkembang di lingkungan teman sebayanya. “Hanya saja, Danang bisa membagi waktu, kapan waktunya bermain, kapan harus berlatih,” sebut Ketua Yayasan Indonesia Spider Jujitsu ini. Pun dengan Oji, berprofesi sebagai Jurnalis, Oji juga kudu pandai-pandai membagi waktu. “Setiap hari ada jadwal latihan, tanpa harus mengganggu pekerjaan saya yang lain,” sebutnya.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak atlet-atlet usia dini yang kini bergabung dalam pola pelatihan yang diprogramkan Oji. Kini, Dojo Kenacha Martial Arts pindah ke lokasi yang lebih representatif dan strategis, yakni Mall Botania 2 (MB2) Batam. Di Dojo ini, Oji menjalankan program pelatihan beladiri.
Ia menyebut, sangat banyak putra/putri Kepri, khususnya Batam yang punya potensi bisa bersaing di ajang nasional maupun internasional. Kendalanya selama ini, program pembinaan ‘tersandung’ pada terbatasnya anggaran dari Pemda, yang dalam hal ini disalurkan lewat KONI daerah. Kendati begitu, sedari awal, Oji dan timnya memang sudah menyadari hal itu.
“Kita siasati dengan banyak cara, termasuk mencari Orang Tua Asuh bagi atlet,” katanya. Hal terpenting, kata Oji, ia memang sudah menanamkan pada diri atletnya untuk tetap semangat dalam kondisi tersulit sekali pun. “Itu lah mengapa, saya menerapkan pola-pola pendekatan kekeluargaan pada atlet,” ujarnya.
Hasilnya, sejauh ini, banyak sudah torehan prestasi yang sudah diraih atlet-atlet binaannya. “Atlet-atlet kita ini memang sudah disiapkan untuk program jangka panjang,” sebut praktisi Brazilian dan Combat Jujitsu ini.
Saat ini, kata Oji, ada puluhan atlet yang rutin berlatih dalam program latihan yang disiapkan untuk beberapa kategori kelompok umur maupun senior. Mereka disiapkan untuk berbagai macam gaya dan ketegori pertandingan.
Oji juga menyebut, walau dinilai masih kurang dalam segi anggaran pembinaan, namun Peprov Kepri maupun Pemko Batam, termasuk sangat memprioritaskan dalam hal pemberian bonus bagi atlet-atlet berprestasi.
Ketua Umum KONI Kepulauan Riau, Usep RS, turut memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada dua atlet muda asal Batam, Kenzie Aryasatya Ayazi dan M. Danang Yoga Gunawan, yang akan berlaga di World Ju-Jitsu Championship 2025 di Thailand. Ia menyebut keikutsertaan mereka merupakan bukti bahwa pembinaan olahraga di Kepri, khususnya di cabang jujitsu, terus menunjukkan hasil yang membanggakan.
“Kami di KONI Kepri sangat bangga dan mengapresiasi perjuangan dua atlet muda ini. Mereka adalah contoh nyata bahwa kerja keras, disiplin, dan semangat juang dapat membawa atlet daerah tampil di ajang dunia,” ujar Usep RS. Ia menambahkan, keberhasilan menembus kejuaraan dunia tidak hanya membawa nama Batam, tetapi juga mengangkat martabat olahraga Kepulauan Riau di kancah internasional.
Usep juga menaruh harapan besar agar keduanya dapat menampilkan performa terbaik dan mengharumkan nama Indonesia. Ia mengingatkan bahwa prestasi bukan hanya diukur dari medali, melainkan juga dari keberanian dan konsistensi dalam menjaga semangat juang di lapangan. “Kami doakan Kenzie dan Danang bisa tampil maksimal, menikmati setiap pertandingan, dan membawa pulang hasil terbaik,” tuturnya.
Secara khusus, Usep juga menyinggung kiprah Danang, yang sebelumnya berhasil meraih medali perak di PON XXI Aceh–Sumut 2024. Menurutnya, pengalaman itu akan menjadi modal berharga untuk menghadapi atmosfer kompetisi dunia. “Danang sudah membuktikan kualitasnya di level nasional, dan kini saatnya ia serta Kenzie membuktikan bahwa atlet Kepri juga mampu bersaing di level global,” pungkasnya. (tjo)
Editor : Tedjo


