KONI Kepri Dukung Seminar Jujitsu Spider demi Penguatan Prestasi dan Karakter Atlet

Konikepri.id – Mengenal dan mempelajari olahraga bela diri, seperti jujitsu, bukan hanya soal belajar teknik bertarung, tapi juga menjadi langkah penting demi menjaga diri, keluarga, dan orang-orang di sekitar. Di tengah tantangan zaman yang terus berubah, bela diri bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan belajar jujitsu, seseorang dapat melatih kewaspadaan, disiplin, dan keberanian, sekaligus menjaga kondisi fisik dan mental tetap prima.

Hal inilah yang melatarbelakangi digelarnya Seminar Jujitsu pada Sabtu (14/6/2025) di Mall Botania 2 (MB2) Batam. Dalam kegiatan yang digagas oleh Tim Spider tersebut, jujitsu bukan hanya dikenalkan sebatas bela diri, tapi juga sebagai sebuah gaya hidup yang mampu memberikan dampak positif. Dalam seminar ini, peserta diajak memahami peran jujitsu, bukan saja demi menjaga diri, tapi juga demi turut menjaga keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

Selain belajar teknik bela diri, para peserta juga diberi pengetahuan luas mengenai aspek hukum dan masalah bullying. Dalam sesi pertama, tema “Membela Diri dan Terlepas dari Jerat Hukum” menjadi pembahasan penting, demi memberikan pencerahan kepada masyarakat bahwa bela diri harus digunakan secara bijaksana dan sesuai peraturan. Sesi selanjutnya, “Stop Bullying”, turut menjadi materi penting, mengedukasi peserta tentang peran bela diri dan sikap mental yang matang demi mencegah dan melawan perundungan.

Sebagai puncak, tema “Jujitsu untuk Gaya Hidup Sehat dan Prestasi” menjadi ruang inspirasi. Dalam sesi ini, jujitsu dikenalkan bukan hanya sebagai bela diri, tapi juga sebagai olahraga yang mampu menjaga kebugaran, mendukung prestasi, dan menjadi jalan menuju hidup yang lebih disiplin, sehat, dan unggul. Dengan pendekatan yang luas dan aplikatif, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal masyarakat Batam, khususnya kalangan muda, untuk mengenal dan belajar jujitsu demi masa depan yang lebih matang dan mandiri.

“Tiga tema ini kita angkat untuk mengedukasi masyarakat umum tentang olahraga beladiri Jujitsu. Tentunya sasaran utama kita adalah untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa dan atlet jujitsu Kepri,” ujar Rozi Juhendra, Ketua Yayasan Indonesia Spider Jujitsu (ISJ) sebagai penggagas Seminar Jujitsu tersebut. Untuk tema ‘Membela Diri dan Terhindar Dari Jerat Hukum’, panitia mengundang seorang Pengacara yang juga berprofesi sebagai Dosen, Kaspol Jihad SH MH. Dihadirkan sebagai narasumber, Kaspol menyampaikan materi hukum yang langsung bersinggungan dengan teknik-teknik beladiri.

Untuk Tema ‘Stop Bullying’, Aktivis Perlindungan Anak, Eri Syahrial Spd MPdI menyampaikan bentuk-bentuk perundungan yang bisa terjadi di kalangan anak maupun pada orang dewasa.

Nah, tema utama, tentu mengangkat tentang ‘Jujitsu sebagai Gaya Hidup Sehat dan Prestasi’. “Muara dari semua cabang olahraga yang sudah menjadi anggota KONI adalah prestasi,” ujar Rozi Juhendra.

Pria yang akrab disapa Sensei Oji di kalangan Jujitsu ini menyebut, tujuan utama berlatih jujitsu tentu sebagai bekal pertahanan diri. “Tapi bukan berarti dengan alasan membeladiri, kita bisa membalas dengan melanggar ketentuan hukum,” ujarnya. Begitu juga dengan seseorang yang telah belajar ilmu beladiri, tidak boleh menjadi pelaku perundungan.

“Justru dengan adanya beladiri, harusnya tidak ada lagi perundungan. Seseorang yang punya ilmu beladiri, tentu dijamin tak akan menjadi korban bully. Dan, dipastikan juga punya karakter bagus sehingga tak akan menjadi pelaku perundungan,” kata pria yang sudah belasan tahun berprofesi sebagai wartawan di bidang peliputan Hukum dan Kriminal ini.

Berdasarkan itulah, kata Oji, muara dari cabang olahraga beladiri prestasi adalah bisa mengharumkan daerah maupun negaranya dalam bentuk prestasi. “Alhamdulillah, atlet-atlet kita sudah membuktikan dengan meraih banyak prestasi,” ujar Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Provinsi Kepri ini.

Ketua KONI Kepri Usep RS Apresiasi Prestasi Jujitsu, Dorong Regenerasi dan Perbedaan Masa Depan Atlet

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Usep RS saat memaparkan materi , menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras Pengprov Jujitsu Kepri yang terus bergeliat demi melahirkan atlet-atlet unggulan

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Usep RS, menjadi pusat perhatian pada kegiatan Seminar Jujitsu yang digelar di Mall Botania 2 (MB2) Batam pada Sabtu (14/6/2025). Dalam kegiatan yang diinisiasi Pengprov Jujitsu Kepri tersebut, Usep RS diundang secara langsung demi memberikan dukungannya terhadap pembinaan dan pengembangan atlet jujitsu di provinsi kepulauan ini.

Kehadiran Usep RS didampingi oleh Kabid Humas KONI Kepri Heru Mardianto dan staf KONI Kepri  Abdul Halim, hadir di tengah para peserta,  menyampaikan apresiasinya terhadap kerja keras Pengprov Jujitsu Kepri yang terus bergeliat demi melahirkan atlet-atlet unggulan.

“Kita semua sudah tahu, bahwa Sensei Oji dan tim Pengprov Jujitsu Kepri punya peran penting.Dalam beberapa tahun terakhir, jujitsu menjadi cabang bela diri yang paling menonjol dan mampu memberikan medali di ajang PON XXI/2024 Aceh-Sumut lalu,” ujar Usep RS. Usep RS merinci dua medali disumbangkan oleh atlet jujitsu di PON 21 Aceh Sumut dengan satu perak dan satu perunggu.

Bagi Usep RS prestasi yang dicapai jujitsu bukan terjadi secara instan, tapi merupakan proses pembinaan yang matang dan kerja keras dari Pengprov, pelatih, dan para atlet. “Ini bukan hal mudah. Jangankan meraih medali, mendapatkan ‘tiket’ lolos PON saja menjadi sebuah tantangan. Beberapa cabang bela diri lain malah tidak dapat meloloskan satu pun atletnya pada PON lalu. Hal ini menjadi evaluasi penting bagi kami, bagaimana pembinaan harus terus diberdayakan dan diberi dukungan maksimal,” katanya.

Lebih lanjut, Usep juga menyebut dari total 19 medali yang dibawa pulang kontingen Kepri pada PON XXI/2024 (5 emas, 6 perak, dan 8 perunggu), dua diantaranya berasal dari cabang jujitsu. “Ini bukan sebuah kebetulan. Jujitsu memang tengah menjadi unggulan Kepri di cabang bela diri, dan KONI akan terus memberikan dukungannya demi menjaga dan meningkatkan prestasi tersebut,” katanya.

Lanjut Usep RS , di awal tahun 2025, tiga atlet jujitsu Kepri berangkat ke Kejurnas di Jatim, dan dua diantaranya berhasil meraih perak. Seminggu kemudian, pada ajang PBJI DKI Jakarta, dua atlet Kepri juga turut menyumbangkan satu emas dan satu perak. “Ini menjadi bukti bahwa pembinaan yang sudah dilakukan sudah berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Saya berharap momentum ini terus terjaga, dan jujitsu dapat menjadi andalan Kepri di kancah bela diri Indonesia,” ujar Usep RS.

Selain soal prestasi, KONI Kepri juga memberikan perhatian pada masa depan para atletnya. Usep RS menyampaikan bahwa penghargaan bukan hanya berupa bonus atau uang pembinaan, tapi juga berupa jaminan karier. “Kami tengah mengupayakan atlet-atlet yang memang punya prestasi dapat bergabung menjadi anggota Polri dan TNI. Hal itu bukan janji, tapi realisasi. Beberapa atlet jujitsu dan bela diri lain yang memenuhi syarat, memang tengah diproses untuk bergabung di institusi tersebut,” katanya.

Menurut Usep RS, langkah tersebut merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras para atlet dan menjadi motivasi penting demi menjaga semangat dan kualitas atlet. “Kalau atlet diberi kepastian masa depan, dia akan lebih fokus, lebih tenang, dan lebih maksimal saat bertanding demi Kepri. KONI punya tanggung jawab bukan hanya mencari prestasi, tapi juga memberikan jaminan hidup yang lebih baik,” tegasnya.

Selain jaminan karier, KONI Kepri juga terus melakukan koordinasi dan evaluasi secara menyeluruh. Hal ini demi mencari formula pembinaan yang paling tepat dan sesuai kebutuhan masing-masing cabang, demi melahirkan lebih banyak lagi atlet unggulan. “Ini kerja bersama, bukan kerja satu-dua orang saja. Pengurus, pelatih, dan atlet harus berjalan bergandengan tangan demi kejayaan olahraga Kepri, dan KONI siap menjadi motor penggerak demi mencapai visi tersebut,” pungkas Usep RS.

Kaspol Jihad dan Eri Syahrial Apresiasi Spider Jujitsu: Bela Diri, Cegah Bullying, Bentuk Karakter

Kaspol Jihad memuji Tim Spider sebagai penggagas Seminar Jujitsu ini.

Sementara itu, narasumber lain, Kaspol Jihad memuji Tim Spider sebagai penggagas Seminar Jujitsu ini. “Artinya teman-teman praktisi beladiri, khususnya Spider Jujitsu sangat menyadari bahwa dalam kontek hukum yang berlaku, ada batasan-batasan dalam hal membeladiri,” ujarnya. Kendati begitu, Kaspol tetap mengingatkan praktisi beladiri agar tidak takut juga bertindak jika memang ada ancaman dari pelaku kejahatan. “Dalam hukum memang ada disebutkan bahwa seseorang itu tak bisa dijerat hukum jika ia bisa membuktikan benar-benar dalam upaya membela diri. Ya, tentu kita pelajari kronologi seperti apa,” ungkapnya.

Pun dengan Eri Syahrial. Ia mengatakan, berlatih jujitsu merupakan salah satu upaya dalam melawan perundungan. “Lebih tepatnya ‘Stop Bullying’,” tegas pria yang menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Komisioner Perlindungan Anak Daerah se-Indonesia (PKPAID) ini. Eri menambahkan, perundungan tak hanya terjadi di kalangan usia anak. “Bahkan, gara-gara anak, masalahnya juga membesar sampai ke orang tua,” ujar Sekretaris Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Batam ini.

Pada semua tema seminar tersebut selalu diikuti oleh sesi tanya jawab. Karena terbuka untuk umum, Seminar Jujitsu ini juga dihadiri oleh orang tua siswa jujitsu dan pengunjung MB2. Mona, orang tua dari siswa jujitsu yang berlatih di Dojo Kenacha menegaskan bahwa berlatih jujitsu memang bisa membentuk mental dan karakter anak.

Ia menyampaikan testimoni sejak anaknya mulai mengenal jujitsu. “Tiga anak kami semua kami ikutkan latihan jujitsu,” ujarnya. Anak pertamanya kini sudah kuliah. Untuk putri keduanya, memang belakangan menyusul latihan setelah kakak dan adiknya berlatih jujitsu. “Kami semakin percaya menitipkan anak kami di Dojo Kenacha ini melihat perkembangan mental dan karakter anak kami,” akunya.

Untuk prestasi, kata Mona, atlet-atlet Kenacha sudah tak diragukan lagi. “Kami tak terlalu memaksa anak kami jadi atlet, tapi kalau itu jadi pilihan mereka, sebagai orang tua, kami sangat mendukung,” sebutnya. Saat ini, bagi masyarakat umum yang ingin berlatih Jujitsu, bisa berlatih di Jujitsu Centre Kenacha Martial Arts Academy di lantai LG MB2. Pusat pelatihan di bawah afiliasi Spider ini buka setiap hari. (tjo)

GALERI KEGIATAN SEMINAR JUJITSU SPIDER  

 

Dalam seminat jujitsu, Tim Spider tersebut, jujitsu bukan hanya dikenalkan sebatas bela diri, tapi juga sebagai sebuah gaya hidup yang mampu memberikan dampak positif.

 

Berita Lainnya
Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini