KONIKEPRI.ID – Kebanggaan muncul pada Closing Ceremony The Modern Pentathlon Southeast Asian Championship 2025 di Akademi Angkatan Udara (AAU), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman menutup kompetisi tersebut dengan bangga dan suka cita, pasalnya Indonesia sukses sebagai tuan rumah sekaligus juara umum.
“Bangga atas keberhasilan Southeast Asian Modern Pentathlon 2025,” tegas Ketum KONI Pusat mengawali.
“Selamat kepada para atlet yang telah bekerja keras meraih prestasi yang membanggakan dan juga kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Modern Pentathlon Indonesia (PP. MPI) Bapak Marsekal Muda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo beserta jajarannya yang telah merebut kepercayaan internasional sebagai tuan rumah, kemudian melaksanakan kompetisi dengan sukses,” kata Ketum KONI Pusat.
Kompetisi diikuti 56 atlet Indonesia & 25 atlet asing dari 7 negara antara lain Vietnam, Thailand, Timor Leste, Malaysia, Singapura, Filipina serta Indonesia yang merupakan tuan rumah dan juara dengan memborong 22 medali.
“Selaku Ketua Umum KONI Pusat tentunya, saya memberikan apresiasi dan penghormatan yang tinggi terhadap prestasi atlet-atlet Indonesia, mereka hampir menjuarai semua kelas yang dipertandingkan.,” sambungnya.
Secara khusus, Ketum KONI Pusat memberikan penghormatan kepada AAU yang begitu besar dukungannya untuk olahraga Modern Pentathlon, mulai digunakan sebagai venue hingga Pelatnas. “Rasa hormat dan penghargaan yang setinggi-tingginya pada Gubernur AAU yang juga Ketum PP.MPI, apa yang kita lihat hari ini adalah salah satu sumbangsih Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU),” lanjut Ketum KONI Pusat.
Atas hal tersebut, Ketum KONI Pusat berpesan agar PP.MPI semakin gencar membina atlet Indonesia, termasuk diantaranya SEA Games 2025 di Thailand. “Dengan latihan yang cukup, apalagi Pelatnas di AAU, mudah-mudahan atlet kita semakin baik prestasinya,” tutup Marciano.
Harapan besar kepada Modern Pentathlon karena termasuk olahraga Olimpiade, bahkan salah satu yang tertua mengingat pertama kali dipertandingan pada Olimpiade Stockholm tahun 1912. Indonesia targetkan atlet berprestasi tingkat dunia, mengingat target masuk lima besar Olimpiade 2044. (tjo)