KONIKEPRI.ID – Ketum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman mengajak seluruh masyarakat olahraga prestasi untuk memberikan dukungan terhadap pembinaan olahraga, namun tetap kritis & turut mencari solusi melalui sinergitas.
Hal tersebut disampaikan pada Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Jawa Timur Tahun 2025. “Kalau Jawa Timur tidak melakukan pembinaan dengan baik, prestasi Indonesia juga merosot,” tandas Ketum KONI Pusat Marciano Norman.
Hal ini merujuk efisiensi yang berdampak pada atlet-atlet Pelatnas asal Jawa Timur. Sinergi & kolaborasi menjadi kunci meraih solusi. Pesan dan ajakan tersebut juga berlaku untuk seluruh anggota KONI Pusat.
Pasalnya Jawa Timur merupakan salah satu KONI dengan pembinaan ideal & menjadi tulang punggung Indonesia. “Tim nasional dalam berbagai cabang olahraga juga mengandalkan Jawa Timur,” terang Marciano.
Ketum KONI Pusat menerima hasil Focus Group Disccusion (FGD) dari akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terkait Permenpora Nomor 14 Tahun 2024.
“Saya memberikan apresiasi dan penghormatan yang tinggi atas nama KONI dan anggotanya, 78 induk cabang olahraga, 38 KONI Provinsi yang membawahi 514 KONI Kabupaten/Kota, & 6 organisasi fungsional,” kata Marciano.
“Rekomendasi yang diserahkan Unesa, adalah rasa cinta dan bangga kepada kita, Patriot Olahraga Prestasi Indonesia,” sambung Ketum KONI Pusat.
Ketum KONI Pusat menerangkan beberapa langkah yang sudah dilakukan dalam merespons kebijakan tersebut. “Permenpora Nomor 14 Tahun 2024, setelah ditertibkan memberikan reaksi kepada anggota KONI Pusat. Terkait dengan itu, saya selaku Ketum KONI Pusat mendengar aspirasi dan masukan seluruh anggota, saya telah bersurat ke Menpora untuk permohonan revisi demi kebaikan kita semua,” jelas Marciano.
Selain bersurat ke Menpora, KONI Pusat juga sudah menyampaikan masukan kepada wakil rakyat, Komisi X DPR RI.
“Jangan pernah berpikir kita menentang kebijakan pemerintah, justru kita memberikan masukan untuk menjaga wibawa pemerintah. Jangan pernah meragukan loyalitas KONI Pusat dan anggotanya kepada pemerintah, Pemerintah tidak boleh salah, tapi pemerintah juga harus menerima aspirasi yang berkembang!,” sambungnya.
Masukan aspirasi tersebut merupakan bentuk kepedulian untuk membangun olahraga Indonesia. “Karena kecintaan kepada NKRI, kita memberikan masukan yang konstruktif, dan para akademisi juga memberikan,” kata Ketum KONI Pusat.
Selanjutnya, bicara kebijakan efisiensi anggaran, Marciano juga sampaikan dukungan kepada pemerintah dan mengajak keluarga besar KONI di seluruh Indonesia memberikan dukungan.
“Mari kita berikan dukungan penuh dengan catatan, kebutuhan olahraga prestasi dijembatani kolaborasi sebagai jalan keluar,” ajak Marciano.
“Porprov Jawa Timur ke-IX Tahun 2025 jadi model penyelenggaraan kegiatan olahraga (di era efisiensi),” pesannya. Ketum KONI Pusat berpesan agar pembinaan tetap berjalan.
“Saya minta KONI Provinsi, KONI Kabupaten/Kota, pimpinan cabang olahraga mampu menyesuaikan. Menyesuaikan itu bukan berarti kegiatan tidak berjalan, menyesuaikan itu melihat kembali rencana anggaran dan berani mencoret sehingga dana yang dikeluarkan itu tepat guna untuk pembinaan olahraga prestasi,” jelasnya. (tjo)