Konikepri.id – Ia sandarkan biola itu dibahu. Jemari tangan kirinya lembut menyentuh dawai-dawai. Tangannya yang lain memegang rambut busur. Tubuhnya tegak. Tangannya rileks. Ia tarik dan dorong busur itu hingga mengalirkan nada-nada indah. Memancarkan isi hatinya. Nyanyian biola itu menyusup merdu ke telinga.
“Me baru mulai rutin lagi main biola,” ia menyebut dirinya dengan nama Meme. Ya, nama aslinya: Maitsa Ananda. Aktivitas belia kelahiran 19 Desember 2008 ini memang padat. Siswi kelas X SMKN 2 Batam ini tak hanya jago main biola, ia juga jago beladiri jujitsu.
“Lembut harus, lemah jangan,” ujar peraih medali perak pada event Spider Tanjungpinang Challenge: Kejuaraan Beladiri Jujitsu se-Provinsi Kepri ini. Pada event yang digelar di Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang, 9 November 2024 lalu itu, Meme memang tak menjadi yang terbaik. Namun pengalaman itu bagaikan cambuk baginya untuk makin giat berlatih.
Benar saja, masih di bulan yang sama, 30 November lalu, putri kedua pasangan Masdedi dan Paula Monalisa ini kembali ‘uji nyali’. Ia mendaftarkan diri ikut pertandingan Jujitsu yang digelar PBJI Kota Batam. “Secara teknik, memang belum ada peningkatan. Tapi tujuan utamanya Me ikut tanding hanya untuk memotivasi diri agar makin semangat lagi latihannya,” sebut belia yang juga bercita-cita jadi musisi ini.
Benar saja, medali perunggu yang diraih Meme pada kejuaraan terbuka itu membuatnya makin sadar bahwa porsi latihannya selama ini belum seberapa. Alhasil, ia pun kini menambah jadwal latihannya. “Pelatih juga memasukan Meme ke grup atlet kelompok usia. Jadi ada jadwal latihan tambahan bersama atlet-atlet senior peraih medali PON dan atlet-atlet peraih medali internasional,” sebut pemegang sabuk putih strip 2 Indonesia Spider Jujitsu ini.
Sebelumnya, Kakak dan Adik Meme sebenarnya sudah terlebih dahulu berlatih jujitsu di Dojo Kenacha. “Lihat Adek ama Kakak latihan, kok seru ya. Tapi, awal-awal lihat, sempat takut. Dibanting-banting gitu. Eh.., setelah dicoba, benaran asyik,” ujar belia, yang pada hari ini, Kamis (19/12) genap berusia 16 tahun. Ia pun kini punya ambisi untuk bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional seperti para seniornya yang ada di Dojo Kenacha.
Nah, selain rutin berlatih beladiri jujitsu, Meme ternyata juga punya jiwa seni. Darah seni kedua orang tuanya mengalir ke dalam tubuh Meme. Ayah dan Ibunya yang merupakan guru kesenian menjadi sosok panutan bagi Meme untuk mempelajari alat-alat musik. Ia belajar bermain alat musik dari sang ayah. “Dulu, waktu SD, Meme belajar piano. Kalo biola ini, baru-baru ini mulai serius,” ujarnya tersenyum. Ia menyebut, biola dan jujitsu itu punya kesamaan. “Lembut,” ujarnya. “Tapi menghanyutkan.”
Tak capek ya saban hari harus mengikuti kegiatan sekolah, les musik, latihan jujitsu dan mengaji? “Bawa asyik aja,” ujarnya. Hasil tak akan berkianat pada proses. Selain sudah mengalungi tiga medali kejuaraan jujitsu, Meme juga meraih beberapa prestasi lainnya, di antaranya: Juara Harapan 3 Smaphore Dance dan juga Juara 2 lomba baca puisi. (*/tjo)