Konikepri.id- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menggelar rapat untuk membahas pelaporan hasil Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Hasil pelaporan tersebut akan menjadi acuan untuk pelaksanaan PON 2028.
Rapat berlangsung di Ruang Rapat Lukman Niode, Kantor KONI Pusat, dan dihadiri oleh Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, pada Jumat (4/10/2024).
“Tugas dan tanggung jawab KONI, khususnya di bidang Games Operation, sudah berjalan dengan baik di Aceh dan Sumut. Terima kasih dan apresiasi atas kerja keras kita semua,” ujar Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Purn Marciano Norman, saat mengawali rapat pleno.
Rapat tersebut juga dihadiri oleh seluruh personel Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah), Komisi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Komisi Keabsahan, serta Dewan Hakim PON XXI.
Marciano mengakui adanya beberapa kekurangan yang harus diperbaiki, meskipun beberapa di antaranya lebih dramatis di media sosial dibandingkan kenyataannya.
“Banyak orang yang melihat tayangan di media sosial yang tidak memahami masalah sebenarnya. Kekurangan itu cepat ter-expose di era sekarang ini,” tegas Marciano, menyayangkan publikasi yang tidak berimbang dari beberapa pegiat media sosial.
Namun, ia mengajak seluruh jajarannya untuk memperbaiki kekurangan tersebut dan menyalurkannya dalam laporan. “Kita harus segera mengevaluasi ini agar menjadi lebih baik,” tambahnya.
Selain laporan, Ketum KONI Pusat juga mengagendakan dua kegiatan yang berkaitan dengan evaluasi PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Merencanakan FGD yang melibatkan pengurus KONI Pusat, Ketua KONI Provinsi, Pimpinan Cabang Olahraga, dan akademisi untuk menanggapi hasil PON kemarin,” jelasnya.
“Pertemuan dengan seluruh KONI Provinsi juga akan dilaksanakan di Batam,” tambahnya mengenai agenda kedua.
Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut 2024, Mayjen TNI Purn. Suwarno, menjelaskan perjalanan PON XXI, mulai dari bidding, persiapan, hingga penyelenggaraan, yang akan menjadi acuan evaluasi menuju PON XXII di NTB-NTT pada tahun 2028.
“PON XXI Aceh-Sumut merupakan PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi dan menjadi yang terbesar, diikuti oleh 38 provinsi dan satu Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), dengan total 12.923 atlet dan 6.481 ofisial yang terbagi di Aceh dan Sumut,” jelas Suwarno.
Ia menambahkan bahwa PON kali ini mempertandingkan 65 cabang olahraga. “Kualitas PON harus selalu ditingkatkan, dan ke depan akan disempurnakan secara maksimal agar pembinaan olahraga di Tanah Air semakin terarah,” tutup Suwarno.. (*)