Konikepri.id – Semangat juang membara terpancar dari wajah lima atlet Ju-Jitsu Kepulauan Riau yang siap bertarung di PON Bela Diri Kudus 2025. Mereka adalah Rudi Hartono (Rudi), Muhammad Danang Yoga Gunawan (Danang), Ryan Muhammad Farizal (Ryan), Andika Juliansyah (Dika), dan Nathaniela Beby Saputan (Tata) — para petarung muda yang membawa harapan besar bagi Kepri untuk menorehkan prestasi di ajang nasional bergengsi tersebut.
Kelima atlet ini turun di nomor berbeda, mulai dari kelas Newaza 77 Kg, Newaza 62 Kg, Fighting 77 Kg, Fighting 69 Kg, hingga Newaza 48 Kg. Di bawah bimbingan pelatih Rozi Juhendra dan manajer tim Robi Perdana, para atlet telah menjalani persiapan intensif untuk memastikan mereka siap secara teknik, fisik, dan mental menghadapi pertarungan di Kudus.
Keberangkatan mereka menjadi bukti nyata semangat pantang menyerah dari dunia bela diri Kepri. Dengan dukungan penuh dari KONI Kepri dan pengurus Pengprov Ju-Jitsu Kepri, tim ini bertekad membuktikan bahwa Kepri mampu bersaing dan membawa pulang medali untuk daerah tercinta.
Aksi Panggung PON Bela Diri: Debut Atlet Muda Ju-Jitsu Kepri
Bagaimana menjadikan ajang PON Beladiri Kudus sebagai wadah penempaan sekaligus mengukir prestasi, strateginya jelas: PON Bela Diri menjadi panggung bagi atlet-atlet muda Ju-Jitsu Kepri untuk tampil di level nasional.
Tata, misalnya — remaja 17 tahun yang menjalani debutnya di ajang sebesar ini, langsung turun di kelompok senior. Pengalaman ini diyakini akan menjadi bekal berharga bagi perjalanan panjang kariernya di dunia bela diri.
Begitu juga Dika, yang baru berusia 18 tahun. Ia pernah menjuarai ajang nasional di kelompok umur, namun kini akan bertarung melawan para senior di kelas Fighting 56 Kg. Bagi Dika, ini bukan sekadar pertandingan, tapi pembuktian bahwa atlet muda Kepri siap bersaing dengan para juara berpengalaman.

Sementara Danang menjadi salah satu andalan utama Kepri. Meski masih muda, ia sudah menorehkan banyak prestasi di tingkat nasional dan internasional. Salah satunya adalah peraih perak di PON 21 Aceh Sumut 2024.
Kali ini, Danang akan kembali turun di kelas Newaza 69 Kg untuk mematangkan persiapan menuju Kejuaraan Dunia Ju-Jitsu di Thailand, November mendatang. Ia akan memperkuat Tim Merah Putih di kelompok umur U-21.
Ryan juga tak kalah berpengalaman. Meski sudah kenyang prestasi di berbagai kejuaraan seperti Kejurnas 2025 dan PBJI Jakarta Open 2025, Ryan tetap menghadapi tantangan baru.
Di PON Bela Diri Kudus ini, ia tidak bisa tampil di kelas andalannya 56 Kg karena regulasi baru yang memulai kelas Ju-Jitsu dari 62 Kg. Namun tekadnya tetap menyala untuk berjaya di kelas yang dijuluki “kelas neraka” tersebut.
Bagaimana dengan Rudi? Hitungan usia, mungkin ia sudah tidak lagi muda di antara rekan-rekannya. Namun, dengan segudang pengalaman dan prestasi di berbagai kejuaraan terbuka Ju-Jitsu, Rudi masih mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Ia tetap berkiprah bukan semata mengejar medali, melainkan menjadi contoh dan motivasi bagi para atlet muda Ju-Jitsu Kepri untuk terus berlatih dan berani berprestasi.

Pelatih Rozi Juhendra menyampaikan optimismenya atas perjuangan para atlet muda binaannya. “Anak-anak sudah berlatih sangat keras. Mereka tahu arti membawa nama Kepri di PON Bela Diri. Saya minta mereka tampil lepas, nikmati pertandingan, dan tunjukkan karakter Ju-Jitsu Kepri yang pantang menyerah,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Kepri Usep RS memberikan dukungan dan apresiasi tinggi kepada tim Ju-Jitsu. Ia menilai keberangkatan lima atlet muda ini adalah simbol regenerasi prestasi olahraga Kepri. “Mereka mewakili semangat baru. Ini bukan sekadar soal medali, tapi tentang membangun keberanian dan mental juara,” kata Usep.
Usep juga berharap pengalaman di PON Bela Diri menjadi batu loncatan bagi atlet Ju-Jitsu Kepri untuk menembus level nasional dan internasional. “Kami di KONI Kepri akan terus mendukung pembinaan, karena kami yakin masa depan olahraga bela diri Kepri ada di tangan generasi muda seperti mereka,” tutupnya. (tjo)
Editor : Teguh Joko Lismanto


