Konikepri.id – Atlet cabang olahraga Tarung Derajat kembali mengharumkan nama Provinsi Kepulauan Riau di ajang PON Bela Diri Kudus 2025. Salah satu petarung muda terbaik Kepri, Valentino Rivandi Mandro, sukses mempersembahkan medali perunggu setelah melalui pertarungan sengit di kelas 61,1–64 kilogram setelah menumbangkan atlet tarung derajat asal Kalbar. Valentino di semi final dikalahkan atlet Bali.
Selain Valentino, kontingen Tarung Derajat Kepri juga menurunkan empat atlet lainnya, yakni Muhammad Abdul Khalid (kelas 70 kg), Krispinus Margarentus Mandro (kelas 61,1–67 kg), Sandriko Napitu (kelas 58–61 kg), dan Yozi Handoko (kelas 52,1 kg). Mereka berangkat ke Kudus di bawah bimbingan pelatih Arifin Akhmad dan didampingi ofisial Andy William.

Ketua KODRAT Kepri Nuryanto, SH., MH., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh atlet yang telah berjuang keras membawa nama daerah. “Kami sangat bangga dengan perjuangan anak-anak. Mereka sudah berlatih keras sejak jauh hari, dan hasilnya kini terbukti dengan medali perunggu yang diraih Valentino,” ujarnya penuh semangat saat mengalungkan medali perunggu ke Valentino.
Menurut Nuryanto, hasil ini bukan semata soal peringkat, melainkan tentang pembuktian bahwa pembinaan Tarung Derajat Kepri berjalan dengan baik. “Kami tidak ingin hanya mengejar prestasi sesaat, tapi membangun karakter dan semangat juang yang berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Kepri, Usep RS, juga memberikan apresiasi terhadap capaian tersebut. Ia menyebut Tarung Derajat sebagai salah satu cabang bela diri yang konsisten menunjukkan prestasi. “Sebelumnya di PON XXI Aceh–Sumut 2025, atlet kita Lukman Hakim berhasil meraih medali perak dan Valentino meraih perunggu. Sekarang Valentino mengulang kebali prestasi ini dengan meraih perunggu. Ini bukti pembinaan berjalan baik,” ungkap Usep RS.
Usep juga menekankan pentingnya dukungan berkesinambungan bagi cabang olahraga bela diri. “KONI Kepri akan terus memberikan perhatian, karena dari semangat petarung seperti Valentino dan kawan-kawan, kita melihat masa depan olahraga Kepri yang tangguh,” katanya.

Dari sisi teknis, pelatih Zeki MB pelatih utama tarung derajad Kepri mengungkapkan bahwa para atlet sudah menjalani persiapan intensif selama beberapa bulan sebelum keberangkatan. “Kami fokus memperkuat stamina, kecepatan, serta strategi serangan. Setiap sesi latihan dijalani dengan disiplin tinggi, karena lawan-lawan di PON memiliki kemampuan merata,” jelasnya.
Zeki juga mengapresiasi kerja keras seluruh atletnya yang tetap semangat meski berlatih di tengah keterbatasan fasilitas. “Mereka berlatih tanpa mengeluh. Kemenangan Valentino adalah buah kerja tim, bukan kerja individu. Semoga hasil ini jadi motivasi bagi atlet lain,” tambahnya.
Keberhasilan Valentino meraih perunggu menegaskan bahwa Tarung Derajat Kepri adalah cabang yang layak diperhitungkan di kancah nasional. Dengan semangat “pantang menyerah sebelum tanding,” para petarung muda Kepri membuktikan bahwa prestasi lahir dari kerja keras, kebersamaan, dan keyakinan untuk membawa nama daerah ke level yang lebih tinggi.


NTB Juara Umum untuk Cabor Tarung Derajat
Kejutan datang di hari terakhir cabang olahraga Tarung Derajat pada PON Bela Diri Kudus 2025. Kontingen Nusa Tenggara Barat (NTB) tampil luar biasa dengan menyabet gelar juara umum, setelah memborong lima medali emas, tiga perak, dan satu perunggu dalam pertandingan yang berlangsung di Djarum Arena 3A, Kaliputu, Jawa Tengah, Kamis (16/10).
Prestasi gemilang ini bahkan melampaui target awal tim. Head Coach Tarung Derajat NTB, Dedy Noorcholish, mengakui hasil tersebut jauh di atas ekspektasi.
“Tadinya kami hanya menargetkan dua emas, tapi para petarung tampil memukau. Pertandingan berjalan sangat ketat, karena semua ingin menjadi juara,” ujar Dedy seusai Upacara Penghormatan Pemenang (UPP).
“Syukur alhamdulillah kami bisa menjadi juara umum. Dengan latihan, kerja keras, dan semua proses disiplin, ketekunan, dan kesabaran dari atlet dan pelatih, inilah hasilnya—terbaik,” katanya penuh rasa bangga.
Dedy juga menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan PON Bela Diri Kudus 2025 yang menurutnya berlangsung sukses dan profesional.
“Terima kasih untuk Djarum Foundation dan KONI Pusat yang telah menggelar PON Bela Diri ini. Saya katakan sukses, baik dari penyelenggaraan, tempat, dan fasilitas, kami sangat puas,” tutupnya.
Di bawah NTB, Bali menempati posisi kedua dengan perolehan 3 emas, 3 perak, dan 1 perunggu, disusul Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 3 emas, 1 perak, dan 2 perunggu.
Raihan spektakuler ini turut mengantarkan NTB naik ke peringkat tujuh klasemen sementara perolehan medali PON Bela Diri Kudus 2025, menandai pencapaian bersejarah bagi tim Tarung Derajat “Bumi Gora”. (tjo)
Editor : Teguh Joko Lismanto


