KONIKEPRI.ID – Olahraga lari trail kini menjadi salah satu cabang olahraga yang semakin digemari masyarakat Indonesia. Berbeda dengan lari jalanan biasa, lari trail menawarkan pengalaman berlari di jalur-jalur alami seperti perbukitan, hutan, dan pegunungan. Tak hanya menyehatkan, olahraga ini juga memberi kesempatan bagi para pelakunya untuk menikmati keindahan alam Nusantara yang memesona. Popularitasnya terus meningkat dari tahun ke tahun, terutama di kalangan pecinta alam dan gaya hidup sehat.
Data terbaru mencatat bahwa setidaknya sudah ada sekitar 500 klub lari trail yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Klub-klub ini secara aktif menggelar latihan rutin, kegiatan komunitas, hingga keikutsertaan dalam berbagai ajang trail running nasional dan internasional. Anggota dari klub-klub tersebut diperkirakan telah mencapai lebih dari 3 juta orang, mencerminkan antusiasme masyarakat terhadap olahraga yang menantang stamina dan mental ini.
Sebagai wadah resmi pembinaan dan pengembangan olahraga ini, Pengurus Pusat Asosiasi Lari Trail Indonesia (PP.ALTI) didirikan pada tahun 2016. Sejak itu, ALTI berperan penting dalam mengorganisasi berbagai kegiatan lari trail, termasuk lomba resmi berlisensi dan pelatihan pelatih serta atlet. Keberadaan ALTI menjembatani komunitas lari trail dengan arah pembinaan olahraga prestasi di tingkat nasional.
Eksistensi PP.ALTI semakin diakui secara resmi setelah menjadi anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang ke-72 dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI tahun 2024. Pengakuan ini memperkuat posisi lari trail sebagai salah satu cabang olahraga yang masuk dalam sistem pembinaan olahraga prestasi nasional. Selain itu, secara internasional, ALTI juga telah bergabung dengan World Athletics, organisasi atletik dunia yang menaungi berbagai disiplin lomba lari termasuk trail running.
Penguatan kelembagaan PP.ALTI terus dilakukan. Pada 2 Juni 2025, Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman secara resmi mengukuhkan dan melantik Ketua Umum PP.ALTI masa bakti 2021–2025, Dr. Bima Arya Sugiarto, bersama jajaran pengurusnya, di Kantor KONI Pusat. Dalam kesempatan tersebut, Marciano memberikan apresiasi atas kinerja dan pertumbuhan komunitas lari trail di Indonesia yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Marciano juga menyampaikan terima kasih kepada Bima Arya atas komitmennya dalam mendukung olahraga nasional, meskipun saat ini juga tengah mengemban amanah sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. “Beliau adalah sosok yang menunjukkan bahwa olahraga bisa menjadi bagian dari gaya hidup sekaligus pembinaan karakter bangsa. Di tengah kesibukannya, Pak Bima tetap memberikan perhatian serius terhadap perkembangan lari trail di Indonesia,” ujar Marciano.
Dengan semakin kuatnya dukungan dari KONI dan pemerintah, lari trail berpotensi berkembang tidak hanya sebagai olahraga rekreasi, tetapi juga sebagai cabang prestasi yang mampu mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Berbagai kompetisi tingkat nasional dan internasional terus digelar, memberikan ruang bagi para pelari trail Tanah Air untuk unjuk gigi. Ke depan, lari trail diharapkan dapat melahirkan atlet-atlet hebat yang mampu bersaing di ajang-ajang bergengsi seperti World Mountain and Trail Running Championships.
“PP.ALTI baru pada Rakernas KONI Tahun 2024, kita terima sebagai anggotanya KONI Pusat, setelah itu atlet-atlet Lari Trail ikut ekshibisi PON XXI Aceh-Sumut 2024, untuk itu saya sampaikan terima kasih,” ujar Ketum KONI Pusat.
Progres cepat keorganisasian, juga terjadi di sisi komunitas. “Atlet Lari Trail di Indonesia, jumlahnya jutaan karena semakin hari, semakin banyak pelari yang suka tantangan,” kata Ketum KONI Pusat. Lari Trail sendiri terbilang berat, karena membutuhkan fisik yang kuat disertai stamina yang hebat guna menerjang lintasan dengan beragam rintangan.
“Dalam Lari Trail ini juga ada character building, ada semangat berjuang untuk tidak kenal menyerah menerjang rintangan, dan tentunya harus memiliki fisik yang bugar. Kalau Bangsa Indonesia ingin menjadi bangsa yang besar, maka harus memiliki karakter tersebut,” tambahnya. Tak ketinggalan, Marciano juga berharap Sport Tourism dapat berkembang seiring perkembangan event Lari Trail.
Tugas utama PP.ALTI adalah mengantar atlet meraih prestasi, oleh karenanya Ketum KONI Pusat memberikan arahan. “Untuk menjadi juara dunia, tahapannya panjang, kita memberi waktu atlet kita untuk mempersiapkan diri, kita perlu memberikan waktu bagi bidang terkait untuk menyiapkan strategi,” tandas Marciano mengarahkan PP.ALTI untuk menyiapkan program kerja yang baik.
Sebelumnya, Bima Arya dalam sambutannya menyampaikan tekad PP.ALTI untuk mempersembahkan prestasi untuk Indonesia. “Setelah sekian lama, sekian tahun kami berjuang untuk bisa bersama cabang olahraga (anggota KONI) membela bangsa dan negara (melalui prestasi),” sebut Bima Arya. “Kami tentunya bersyukur berterima kasih kepada Bapak Ketum KONI Pusat dan jajaran yang memberikan kesempatan kepada kami (menjadi anggota KONI Pusat),” tambahnya.
Berkaitan prestasi, Bima Arya sampaikan tengah persiapkan kontingen Indonesia untuk ikut Kejuaraan Dunia di Spanyol. Harapannya, kontingen binaan PP.ALTI dapat meraih medali.
Kepada para media, ia memberikan keterangan bahwa akan fokus pada beberapa hal krusial. “Kami langsung akan melakukan penataan organisasi agar lebih profesional dan lebih rapi,” sebutnya. “Kami juga mengajak seluruh kepala daerah di Indonesia untuk bersama-sama berkolaborasi bersama ALTI,” tegasnya mengajak menggairahkan olahraga sekaligus kembangkan Sport Tourism. Menurut Ketum PP.ALTI, Lari Trail dapat memberikan dampak positif, mulai pengembangan pariwisata, pengembangan perekonomian daerah berkat Sport Tourism hingga pengembangan karakter.
Di bawah kepemimpinan Bima Arya, PP.ALTI mengurung semangat Solid, Bangkit, dan nge-hits. (*/tjo)