Konikepri.id – Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) I KONI Kepri, melakukan pemantauan langsung latihan dua orang atlet silat lolos PON XXI Aceh Sumut 2024 di Spot Hall Temenggung Abdul Jamal Kelurahan Mukakuning.
Dua pesilat Kepri yang akan turun di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 mendatang yaitu Flaura Anisya (kelas Laga) dan Dheo Fauzi Fadzlan (seni), berlatih di bawah pengawasan pelatih Wahyu Sulistiono dan Yuharmen.
Dalam waktu 11 hari kedepan menuju Pembukaan PON XXI Aceh Sumut 2024 9 September 2024, selain kedua atlet, dari 106 atlet lolos PON dari 31 Cabor Provinsi Kepri, terus mempersiapkan diri menghadapi olahraga 4 tahunan PON 2 Aceh Sumut 2024.
Kali ini, Tim Monev I KONI Kepri, Heru Mardianto dan Willy Otra Bismar tiba di lokasi pukul 08.30 di Spot Hall Temenggung Abdul Jamal yaitu Flaura Anisya (kelas Laga) dan Dheo Fauzi Fadzlan (seni).
Nampak di lokasi dua atlet lolos PON Dheo dan Flora berlatih di bawah bimbingan pelatih Wahyu Sulistiono dan Yuhermon dan Sekreraris IPSI Kepri, Isra Dirgantara.
Heru Mardianto bersama Willy Otra Bismar bincang-bincang perihal persiapan menjelang detik-detik keberangkatan ke PON.
“Mereka ikuti latihan rutin, seminggu 6 hari dibagi dalam dua sesi: pagi latihan fisik stamina, sorenya teknik. ” ujar Heru Mardianto memulai pembicaraan.
Flaura Anisya sebelumnya mengikuti Indonesia Open di Jakarta. Di sana, Flaura kalah di babak semifinal dari atlet Pelatnas yang tergabung dalam tim Garuda A. Flaurapun berhasil memperoleh medali perunggu.
“Saat ini, untuk wilayah setingkat Kepri , atlet Flaura mengakuo kesulitan untuk mencari lawan tanding sparring partner. Ini karena memang karena Flaura turun di kelas kelas F yang masuk kategori kelas berat,” ujar Heru Mardianto.
Anggota Monev KONI Kepri Willy Otra Bismar menjelaskan kondisi bahu kiri dari Flaura mulai membaik berkat tim pelatih dan pengurus yang intens melakukan upaya untuk penyembuhan. Pelatihan daerah penuh di Asrama Haji dimulai pada tanggal 1 September.
“Namun mereka melakukan latihan di lantai 3 MB 2 karena kelengkapan untuk berlatih lebih salah satunya matras . Kalau di asrama haji kan kita tidak dilengkapi dengan perangkat matras,” ujar Willy Otra.