Konikepri.id – KONI Kepri menggelar VO2 Max atau Tes Fisik atau Tes Kebugaran berlangsung di Stadion Citra Mas Nongsa Batam, Jumat (24/5/2024). Tes fisik di hari pertama digelar Kamis (23/5/2024). Sedangkan hari kedua dilaksanakan Jumat (24/5/2024). Total yang mengikuti tes berjumlah 107 atlet.
Pelaksaaan hari kedua diikuti atlet lolos PON XXI Aceh Sumut yang berdomisili di Kota Batam. Di hari kedua, pelaksanaan VO2 Max ini diikuti oleh atlet-atlet lolos PON dengan jumlah 53 orang.
Saat Briefing bersama para atlet, dan Konsultan dari UNP yaitu Prof. Syahrial Bahtiar, Ketua Umum KONI Kepri menyampaikan uraian dan memberikan motivasi kepada para atlet tentang mengapa para atlet harus mengikuti tes kebugaran.
“VO2 Max ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi persiapan fisik para atlet. Kami juga ingin melihat dari masing-masing atlet sampai sejauh mana kebugaran mereka dalam mempersiapkan diri di ajang PON XXI Aceh-Sumut yang akan dilaksanakan September mendatang. “terang Usep RS.
Seperti yang sudah disampaikan di hari pertama, Usep RS juga meminta kepada atlet untuk mengikuti Vo2 Max ini dengan baik, karena akan berdampak dengan persiapan fisik mereka sebelum berangkat menuju PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Kita harus benar-benar mempersiapakn fisik dengan baik, ikuti segala arahan dari konsultan kita, semoga dengan apa yang kita siapkan jauh-jauh hari, bisa membawa prestasi sebaik-baiknya,” kata Usep RS. Dia juga menyemangati para atlet bahwa KONI Kepri mengajukan bonus atlet ke Gubernur Kepri.
“PON sebelumnya (PON XX Papua) bonus atlet peraih emas di PON Rp. 350 Juta, untuk PON Aceh-Sumut, Kami ajukan Rp500 Juta, ayo manfaatkan momen ini untuk mendulang prestasi terbaik. “ujar Usep RS.
Terkait Tes Kebugaran ini, Dr Suyono MBA Wakil Ketua KONI Kepri menjelaskan, VO2 Max atau tes fisik ini, perdana dilakukan KONI Kepri. Tes dijalani atlet yang lolos PON XXI Aceh- Sumut atas inisiatif Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Dari tes fisik ini, lanjut Suyono, KONI Kepri dapat menghimpun data lengkap soal level kebugaran dan kemampuan fisik tiap atlet.
Gubernur Ansar sebagai pembawa Kontingen dari Kepri, tentu harus mengetahui semampu, sebugar dan sehebat mana atlet yang hendak diberangkatkan KONI Kepri ke PON XXI Aceh-Sumut 2024.
“Data yang diperlukan, dihasilkan dari tes fisik, Nanti konsultan akan mengevaluasi dan hasinya akan menjadi referensi yang akan menguatkan kita dan meyakinkan semua pihak atas kesiapan dari masing-masing atlet,” kata Suyono.
Referensi ini tercatat dalam data yang diperoleh pada saat evaluasi. Evaluasi ini merupakan puncak dari tes fisik yang dilakukan selama dua hari. Tes kebugaran, lanjut Suyono meliputi fisik, non fisik, mental, tinggi, berat badan dan tes lainnya.
VO2 Max atau tes fisik ini, ujar Suyono adalah salahsatu tes yang dapat menunjukkan berapa tingkat atau level kebugaran atlet terutama dikhususkan kepada atlet-atlet yang lolos PON XXI Aceh-Sumut.
Program ini telah dicanangkan 2 bulan sebelumnya, yaitu berdasarkan pertimbangan bahwa mempersiapkan atlet itu tentu tidak mudah dan harus dilihat kondisi fisik dan mentalnya.
Dari tes fisik ini tentu ada penilaian tersendiri, yang dilakukan oleh konsultan yang berkaitan dengan kebugaran atlet. Kemudian dari persiapan mental dari 8 item yang dipersiapkan. Usai pelaksanaan tes fisik, selanjutnya diadakan evaluasi oleh konsultan sejak tanggal 25 dan 26 Mei 2024.
“Dari hasil evaluasi, kita akan tahu mana kira-kira atlet yang dibawah standar atau tidak maksimal mencapai titik kebugaran. Maka kita akan memanggil atlet dan pelatih jadi untuk kita beri masukan dan mempersiapkan, misalnya kekurangannya selama tes fisik berlangsung. Ini dilakukan supaya atlet bersangkutan bisa melakukan latihan lebih mendalam untuk mengejar standarisasi hasil tes fisik,” ujar Suyono.
Hasil evaluasi, terang Suyono merupakan hasil dari penilaian dan konsultasi dari masing-masing atlet. Artinya penilaian kebugaran atlet yang menunjukkan kesiapan dan kekurangannya, akan disampaikan oleh tim konsultan oleh yang dipimpin Profesor Syahrial Bahtiar dari Universitas Negeri Padang.
Dengan adanya evaluasi ini, tentu ini menjadi salah satu target daripada KONI Provinsi dalam mempersiapkan atlet sebaik-baiknya. “Artinya semaksimal mungkin agar pada bisa menampilkan performance terbaik di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024,” imbuhnya.
Suyono juga menekankan, bahwa atlet lolos PON XXI Aceh-Sumut 2024 bukan lagi membawa nama individu, tapi membawa nama tim. “Kami usahakan semaksimal untuk bisa melakukannya memberikan yang terbaik bagi Provinsi Kepri,” kata Suyono lagi.
Konsultan Olahraga UNP Prof Syahrial: Jaga Pola Makan dan Pola Istirahat
Konsultan Vo2 Max dari UNP, Profesor Syahrial Bahtiar menjelaskan timnya berjumlah 8 orang, dari kedelapan orang, tugasnya akan menguji masing-masing atlet yang akan secara simultan bersama-sama sesuai dengan kapasitas dan kondisi dari kemampuan atletnya.
Uji ini dilakukan secara secara simultan, yang serentak kemudian bergiliran dari atlet-atlet. “Ikuti dengan baik, dan lakukan yang terbaik. Jadi mulai jaga pola makan pola istirahat ,” kata Prof. Syahrial.
Dalam uji atau tes fisik ini diterapkan nilai standar. Artinya atlet diupayakan melampaui nilai kebugaran dan bisa lebih memaksimalkan hasil tes.
Tahapan selanjutnya, setelah melakukan pelatihan itu, tentu nanti ada tahapan pembinaan atlet. “Artinya harus menjaga nilai dari kebugaran itu tetap harus bertahan, sampai masa nanti berangkat. Kami akan mendampingi sampai atlet berangkat ke PON,” ujar Prof Syahrial. (tjo)