oleh: Chris Triwinasis
Uzbekistan adalah tim yang belum pernah mengalami kekalahan dari empat laga, dengan mencetak 12 gol serta clean sheet. Seluruh gol dicetak oleh delapan pemain yang berbeda.
Uzbekistan adalah negara pecahan Uni Soviet sehingga menjadi tim asia dengan gaya Eropa.
Umpan bola panjang ke kota penalti serta kerjasama satu dua mendekati kotak penalti lawan yang diakhiri dengan bola lambung memanfaatkan keunggulan fisik, atau mendatar untuk dilakukan eksekusi jarak jauh.
Timnas mencetak 7 gol dari empat pemain yaitu Witan, Komang, Marcelino dan Struick masing masing dia gol, dari empat pertandingan diluar gol adu penalti.
Dari keempat pencetak gol kita, satu tidak bisa tampil yaitu Rafael Struick yang terkena hukuman akumulasi kartu Kuning.
Hal yang menguntungkan bagi timnas adalah waktu recovery yang lebih sehari dibanding Uzbekistan yang harus bermain setelah timnas mengalahkan Korsel.
Pelatih STY memiliki pengalaman ketika mampu meredam Uzbekistan saat menangani tim senior pada Pra Piala Asia ketika itu.
Pertandingan akan berjalan ketat, Uzbekhistan akan lebih unggul dalam ball possesition, dengan pola 4-2-3-1 , lebih banyak menempatkan pemain di lini tengah untuk memenangi lini vital tersebut.
Pertarungan antara Jenner-Nathan melawan Odilov (22) dan Jalaidinov (10) akan mewarnai selama pertandingan. Seperti umumnya pemain dengan gaya Eropa, Uzbekhistan akan membangun serangan lewat kerjasama antar lini, yang kemudian diakhiri dengan bola umpan lambung ke kotak penalti.
Ridho selalu center back selalu tampil rapi dan rajin ikut naik membantu serangan, jika itu dimungkinkan. Kehadiran Hubner menambah kepercayaan diri para pemain lini belakang.
Sektor kanan yang ditempati oleh Fajar atau Ilham Rio memang akan dieksploitasi oleh Uzbekhistan.
Mengingat lawan lawan yang sudah melawan timnas sisi kanan menjadi bidikan dalam membongkar pertahanan timnas.
Jika timnas mampu mencetak gol lebih awal, akan sangat berpengaruh terhadap sebuah tim yang belum pernah kebobolan. Hal ini akan menjadikan Uzbekhistan akan semakin terbuka dan menjadi peluang bagi Marcelino, Witan melakukan counter attack yang mematikan.
Tidak tampilnya Struick memberikan peluang bagi Samantha atau Hokky tampil menjadi starting eleven. Namun pelatih STY sering melakukan perubahan yang justru mengejutkan lawan, bisa jadi malah Kelly Stroyer didorong sebagai striker, ini bisa saja terjadi.
Timnas sudah kepalang tanggung lolos semi final Piala Asia U-23, satu kaki sudah melangkah ke Olimpiade Paris, kepercayaan diri para pemain sedang tinggi dan keyakinan lolos menjadi butuh dengan dukungan semua pihak termasuk masyarakat Indonesia yang senantiasa support, ada yang langsung hadir di stadion Abdullah bin Khalifa Qatar maupun lewat tayangan nonton bareng. (tjo)