Kecerdikan Guardiola Antar M City Juara

Konikepri.id – Pelatih asal Spanyol, Pep Guardiola secara cerdik merubah strategi dengan memainkan pola 3-2-4-1 saat menghadapi Inter Milan pada laga final dini hari (11/6) tadi.
Menempatkan Trio Akanji-Diaz-Anke di lini pertahanan untuk lebih banyak menempatkan pemain di lini tengah. Duet Stones-Pedri lebih diharapkan memutus rantai serangan yang dilakukan oleh Inter Milan.

Stones mampu memerankan gelandang bertahan secara apik, bahkan pemain timnas tersebut tidak jarang mematikan gerak Lautaro maupun Dzeko saat City mendapat tekanan.

Penempatan kuartet gelandang Silva-Bruyne-Guidogan-Grealish dimaksudkan untuk memenangi lini tengah, mengingat Inter juga lima pemain sekaligus mengisi midfield.
Harus diakui, baik Grealish maupun Silva tidak banyak melakukan pergerakan maupun tusukan ke lini pertahanan Inter akibat pressure yang ketat dari para pemain anak asuh pelatih Simon Inzhagi tersebut.

Cidera yang dialami oleh Bruyne, menjadikan pelatih Pep harus tepat memilih pemain untuk mengimbangi lini tengah Inter. Pilihan Fodden sebetulnya mengejutkan, mengingat pemain timnas Inggris ini aslinya adalah winger.

Masuknya Fodden yang beroperasi dari lini tengah, justru sedang on fire. Mampu melakukan kombinasi baik dengan Grealish yang secara bergantian beroperasi dari sisi kiri pertahanan lawan.

Sementara Silva, tidak lagi menyerang lewat lebar lapangan namun baik Silva maupun Grealish menerobos pertahanan dari sayap justru masuk menusuk kedalam pertahanan Inter, untuk lebih membuka trio lini belakang Inter.

Hasilnya lewat gocekan Silva yang masuk kedalam, lalu memberikan umpan tarik ke belakang mampu memecah kebuntuan lewat eksekusi jarak jauh Pedri (19) memanfaatkan kemelut di mulut gawang Inter.

Ketinggalan 0-1, menjadikan pelatih Simon memasukkan para pemain dengan kualitas menyerang lebih baik. Masuknya Lukaku tercatat dua sampai tiga kali peluang buat Inter, namun berhasil digagalkan tiang gawang maupun kaki kiper Enderson.

Pep juga tidak tinggal dia, dimasukkan Walker untuk mengubah pola menjadi 4-2-3-1 untuk lebih kuat bertahan mempertahankan keunggulan 1-0 yang sudah diraih.

Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 untuk kemenangan Halland dkk tidak berubah dan menjadikan Manchester City menjadi juara untuk pertama kalinya Liga Champion dan sekaligus mencatat Treble Winner.., Selamat coach Pep Guardiola…..(joe)

Ulasan : Bung Chris Winasis

Bung Chris Winasis

 

Berita Lainnya
Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini