KONIKEPRI.ID – Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Harris Pratamura, membuka secara resmi turnamen Hi School Futsal Championship 2025 di Sport Hall Temenggung Abdul Jamal, Batam, Jumat (1/8). Dalam sambutannya, Nyanyang menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas inisiatif Universitas Terbuka (UT) Batam dan Batam Pos yang telah menggagas kompetisi futsal pelajar se-Kepri ini.
“Ajang ini sangat positif. Selain melatih sportivitas, futsal juga menjadi sarana pembinaan karakter dan kesehatan pelajar. Kami mendukung penuh kegiatan seperti ini,” ujarnya, di hadapan ratusan pelajar dan suporter yang memadati tribun.
Atmosfer pertandingan langsung terasa sejak laga pembuka yang mempertemukan SMAN 3 Batam melawan SMAN 15 Batam. Sorak-sorai suporter dengan koreografi unik menambah semarak suasana pembukaan.
Direktur UT Batam, Angga Sucitra, menyebut turnamen ini merupakan edisi keempat, yang konsisten menyasar siswa SMA/SMK sederajat. “Kami ingin menciptakan ruang tumbuh bagi generasi muda melalui olahraga. Ini bukan hanya kompetisi, tapi juga investasi karakter untuk masa depan,” ujar Angga.
Dukungan juga datang dari Ketua Umum KONI Kepri, Usep RS. Ia mengapresiasi penyelenggaraan yang rapi dan semangat fair play yang dibangun lewat turnamen ini. “Ajang seperti ini penting untuk memperkuat pembinaan usia dini. Salut untuk UT Batam dan seluruh panitia,” ungkapnya.
Usep RS, juga menambahkan bahwa semangat anak muda dalam mencintai olahraga seperti futsal perlu terus difasilitasi. “Dari kegiatan seperti ini kita melihat bahwa generasi muda punya gairah besar terhadap olahraga. Ini momentum yang harus dijaga,” ujarnya.
Ia berharap kompetisi pelajar seperti ini tidak hanya berhenti di futsal, tapi juga bisa menginspirasi pelajar untuk menekuni cabang olahraga lain yang memiliki jenjang hingga tingkat nasional, seperti atletik, renang, atau bela diri.
“Beberapa cabor yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) bisa menjadi pilihan yang strategis bagi pelajar yang ingin serius di jalur prestasi,” katanya.
Menurutnya, masa depan olahraga Kepri ada di tangan generasi muda yang sejak sekolah sudah aktif dan berprestasi. KONI Kepri akan terus membuka ruang pembinaan lewat kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan.
“Jika semangat ini dijaga, bukan tidak mungkin Kepri akan memiliki atlet-atlet unggulan yang bisa bersaing di pentas nasional bahkan internasional,” imbuh Usep RS.
Turnamen ini diikuti 32 tim dari berbagai daerah di Kepri, termasuk Tanjungpinang dan Karimun. Ketua panitia Johandri menyampaikan bahwa tingginya animo peserta menunjukkan semangat kompetitif pelajar yang sangat besar.
Panitia juga bekerja sama dengan RS Awal Bros sebagai mitra medis resmi demi menjamin keselamatan para pemain. Ambulans dan tim medis disiagakan penuh selama tiga hari pelaksanaan, hingga Minggu (3/8).
Selain menyajikan persaingan sehat, kompetisi ini juga menawarkan total hadiah Rp 40 juta. Tiket masuk Rp 5 ribu yang dikenakan untuk penonton juga berfungsi sebagai kupon undian berhadiah utama satu unit handphone.
“Turnamen ini bukan semata mencari juara, tapi juga mempererat silaturahmi antar sekolah. Kami harap dari sini lahir atlet muda yang mampu mengharumkan nama Kepri,” pungkas Johandri.(tjo)