KONIKEPRI, ACEH MEDAN – Atlit Jiu-Jitsu Kepri masing masing Mohammad Yoga Gunawan yang turun dikelas newaza 69 kg dan Tommy di kelas 77 kg. KLeduanya sukses menambah perbendaharaan medali Kepri pada PON XXI Aceh Medan 2024.
Berlangsung di Martial Art Sport Center Medan, Danang yang berhadapan dengan Willy ( Jabar) harus puas meraih perak. Partai Danang melawan Willy berlangsung ketat.
Sempat kecolongan diawal pertandingan, Danang mencoba membalas dengan berusaha mengunci lawannya, Willy.
Di pertandingan, M Danang Yoga Gunawan berhadapan dengan Willy (Jawa Barat). Kedua fighter terlihat bermain dengan menggunakan strategi masing masing . Namun Willy yang juga mantan atlet Timmas Asian Games dan SEA Games mampu mencuri dua poin.
Ketinggalan dua poin, Danang tak putus asa. Dibantu instruksi pelatih yang duduk di sisi matras, Danang berusaha mencari poin 3 dari pass guard.
Berhasil secara teknik. Hanya saja, sebelum waktu tiga detik, atlet Jabar mampu ‘menghindari’ kontrol dari Danang.
Dengan kontrol yang hanya dua detik itu, Danang gagal meraih poin 3. Sebab, syarat poin 3 itu, Danang harus bisa mengontrol lawan setidaknya selama 3 detik.
Dan, waktu pun berakhir. Dengan hasil ini, Danang mampu menyumbangkan perak untuk Provinsi Kepri.
Sederet Kemampuan Prestasi Danang
Mohammad Yoga Gunawan dikalungi medali perak di PON XXI Aceh Sumut 2024. Ini prestasi terbaik yang diraihnya yang diadakan 4 tahun sekali di tingkat nasional. Menuju ke final Danang harus berjuang melawan beberapa fighter dari propinsi lain.
“Sebelum melaju ke Final, Danang terlebih dahulu mengalahkan Robby Pratama, atlet Kalimantan Selatan dengan teknik kuncian tangan Americana,” sebut Rozi Juhendra, Pelatih Jujitsu Kepri.
Belum satu menit waktu pertandingan, Robby dibuat menyerah. Pertandingan berikutnya, Danang mengalahkan Wahyu Riza Ardhiansyah (Papua Tengah) dengan teknik armbar. Juga tak butuh lama.
“Sebelum bertanding di PON XXI/2024, Danang terlebih dahulu ikut Babak Kualifikasi (BK) PON 2023 lalu,” Rozi menjelaskan tentang tahapan keikutsertaan PON.
Bersaing dengan seluruh provinsi, atlet harus masuk 6 besar agar bisa ikut PON. “Kala itu, Danang juga mampu menembus final,” sebut pelatih yang akrab disapa dengan Oji ini.
Pada PON XXI/2024 ini, kelas Danang diisi oleh 9 atlet dari 9 provinsi: 6 BK PON + 2 Tuan Rumah (Sumut-Aceh) + 1 DOB (Papua Tengah).
Danang bertanding pada kategori Jiujitsu yang juga disebut dengan Newaza.
Pada kategori ini, atlet bertanding dengan strategi bantingan dan kuncian. Diharamkan memakai teknik pukulan dan tendangan.
Dengan raihan perak ini, Danang merasa belum merasa puas. Namun ia akhirnya juga menyadari bahwa pertandingan memang harus ada kalah dan menang. “Ya, kami kalah tipis,” katanya.
Ia hanya merasa sedih lantaran belum mampu menyumbangkan emas untuk Kepri.
Sementara itu, Wakil Ketua KONI Kepri, Buralimar yang menonton langsung pertandingan Danang dari awal mengaku bangga dengan perjuangan Danang.
Hal ini senada dengan Bambang, pengurus KONI lainnya yang setia menemani dan menyemangati Danang dari awal pertandingan.
“Kami sangat bangga dengan Danang. Masih muda. Masih 18 tahun. Semangatnya luar biasa. Bisa mengharumkan nama Kepri,” ujar Buralimar.
Bahkan dengan teknik bertanding yang bagus, banyak suporter mendukung dan menyebut nama Kepri selama Danang bertanding.
Ya, itulah olahraga. Bisa membanggakan daerah. Termasuk saat pengalungan medali pada atlet, bendera daerah naik dengan diiringi lagu ‘Bagimu Negeri’.
Sehari sebelumnya, atlet Jujitsu Kepri lainnya, Tomi Riono meraih perunggu pada kategori Fighting System, kelas 77 Kg Putra. (*/tjo)