Tolok Ukur Sukses Pembinaan KONI Kepri

KONIKEPRI.ID – Pekan Olahraga Wilayah se-Sumatra XI di Pekanbaru baru saja selesai pada Selasa(14/11) ditutup dengan pertandingan final sepakboka antara tuan rumah Riau melawan Sumbar di stadion Kaharudin Nasution, Rumbai.

Chris Triwinasis, salah satu staf KONI Kepri bidang IT Sport Science yang juga ikut mengawal atlit catur memaparkan analisa singkat hasil pertandingan dari sisi kualitas dan kuantitas pada Porwil XI Sumatera di Pekan Baru Propinsi Riau. Berikut rangkumannya.

Dari 10 cabor yang dipertandingkan yaitu atletik, Aquatik, catur, Barongsai,bola tangan, bola volly, wushu, sepak takraw, E-Sport dan sepakbola, kontingen Kepri mengikuti seluruh cabang olahraga.

Dari sepuluh cabor, sembilan diantaranya mempersembahkan medali secara bervariasi bagi kontingen yang dipimpin langsung okeh Ketua Umum KONI Kepri, Usep RS.

Dari sisi kuantitas, jelas ada peningkatan jumlah medali emas yang dipersembahkan oleh para atlit dibandingkan dengan Porwil sebelumnya.

Sejak keikutsertaan kontingen Kepri dalam Porwil pada tahun 2007, hingga partisipasi yang kelima tahun 2023 raihan medali emas dari renang 4 emas, catur (3), dan masing – masing 1 emas dari atletik dan sepak takraw adalah yang terbanyak.

Ditambah medali perak 11 keping dan perunggu 17 keping atau total sebanyak 37 keping medali ini paling banyak dibanding tahun sebelumnya.

Dari sepuluh cabor pada porwil kali ini, bola tangan, barongsai, E-Sport dan wushu baru pertama kalinya dipertandingkan.

Secara klasemen terahkir perolehan medali, kontingen Kepri memang naik yaitu ketujuh jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2019, kontingen Kepri berada di juru kunci(10).

Jika dari target peringkat memang meleset, karena tadinya diusahakan berada di peringkat kelima,  secara raihan medali memang sudah sesuai target, namun pada kenyataannya terjadi dominasi daerah yang fokus pada raihan medali bukan kelolosan pada PON 2024 yang akan datang.

Cabor Atletik misalnya. Kontingen Bangka Belitung mampu meraup 27 medali emas atau separuh lebih dari total medali yang disediakan yaitu 46 emas, pesaing terdekat adalah Sumbar dengan medali 6-12-7 sedangkan tuan rumah Riau 3-4-9 dan Kepri dengan 1-2-6.

Pada cabor aquatik giliran tuan rumah Riau mendominasi dengan raihan 23-5-9 dengan pesaing terdekat antara Kepri dan Bangka Belitung yaitu 4-4-3 (Kepri) dan Sumbar (4-11-3).

Di nomor lain yang banyak medali seperti cabor Barongsai, justru dikuasai oleh Riau dan Sumbar yang masing masing memperoleh 5-4-0 dan 4-3-2, Kepri dengan raihan 0-2-3.

Di olahraga permainan justru Sumatra Barat menguasai dengan medali emas di cabor sepakbola, bola voli putra, sepak takraw dan bola tangan.

Untuk cabor Wushu sebagai olahraga baru dikuasai kontingen Jambi yang meraih 6 medali emas dari total 11 medali emas yang diperebutkan.

Dari prestasi yang diraih oleh para atlit, Kepri  meloloskan dua nomor yaitu wushu dan sepak takraw sementara nomor terukur yaitu atletik dan aquatik kendati mampu meraih medali emas masih menunggu keputusan dari pengurus besar kedua induk organisasi tersebut.

Untuk cabang olahraga bola tangan masih relative baru untuk Kepri, sehingga masih belum massal baik dari sisi peminat maupun frekuensi pertandingan dari cabor ini, sehingga masih sulit untuk bersaing.

Menghadapi Porwil XII mendatang dimana Kepri telah ditunjuk menjadi tuan rumah, Kepri bertindak selalu tuan rumah sudah semestinya dipersiapkan mulai sekarang baik itu venue utamanya aquatik dan atletik serta atlitnya dan nomor permainan dan beladiri dengan pembenahan kepengurusan yang lebih aktif dan fokus dalam pembinaan atlit berprestasi. (tjo)

Berita Lainnya
Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini