Di Tengah Keterbatasan, Semangat Kepri Torehkan Prestasi Tak Pernah Padam

Konikepri.id – Di tengah hangatnya semangat keberangkatan para atlet beladiri menuju PON Kudus 2025, terselip kisah perjuangan yang tak biasa. Bukan sekadar kisah para petarung di arena, tapi juga perjuangan di luar gelanggang—perjuangan menghadapi kenyataan pahit: berangkat tanpa dukungan dana dari pemerintah provinsi.

Tanggal 11 Oktober 2025 menjadi saksi ketika KONI Kepulauan Riau melepas keberangkatan para atlet beladiri. Ada delapan cabang olahraga yang turut serta, dengan total 62 orang rombongan yang bertolak ke Kudus, Jawa Tengah. Mereka berangkat bukan dengan kemewahan, melainkan dengan tekad yang dikumpulkan dari iuran, dukungan pribadi, dan semangat yang tak pernah padam.

BACA JUGA : Pelepasan Atlet Kontingen Kepri Menuju PON Beladiri di Kudus 2025

Semua dilakukan secara mandiri oleh Pengprov cabang olahraga masing-masing. Tidak ada anggaran dari Pemprov Kepri yang mengalir untuk mereka. Namun, semangat para atlet dan pelatih justru semakin menyala. Mereka sadar, berhenti bukan pilihan; mundur bukan jalan keluar.

Kondisi ini seharusnya menjadi cermin bagi pemerintah daerah, bahwa di tengah keterbatasan, masih banyak insan olahraga yang berjuang mempertahankan kehormatan daerahnya. Mereka adalah simbol keteguhan, bahwa Provinsi Kepri masih punya semangat juang yang tak bisa dibungkam oleh keterbatasan dana.

BACA JUGA : Atlet Layar Kepri Raih Dua Emas di Kejurnas Series II Jakarta

Ketua Umum KONI Kepri, Usep RS, mengakui keterbatasan itu bukan hal mudah. Namun ia tetap berdiri di garis depan, mendampingi para atlet dan pelatih yang telah berjuang dengan caranya masing-masing. “Walaupun anggaran terbatas, dan tidak ada dukungan dana dari Pemprov, KONI Kepri melalui Pengprov cabor tetap bisa menunjukkan prestasinya,” ujar Usep RS dengan nada penuh keyakinan.

Keyakinan itu bukan tanpa alasan. Seiring perjuangan berat menuju Kudus, kabar gembira datang dari ibu kota. Dua atlet layar asal Kepri, Ahmad Zainuddin alias Acok dan Rizky Marvel atau akrab disapa Boneng, berhasil menyabet dua medali emas dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Layar Series II 2025 di Jakarta.

Gebrakan Atlet Layar Kepri Bobi dan Acok: Rebut Emas dan Perak di KASAL CUP Water Sport 2025

Acok menaklukkan ombak di nomor ILCA 7, meninggalkan jauh dua pesaingnya, Syamsuardi dari Jawa Barat dan Roger dari Aceh, yang akhirnya harus puas di posisi dua dan tiga. Sementara di nomor ILCA 4, Marvel menunjukkan debut gemilangnya. Ia menumbangkan dua atlet asal Kalimantan Selatan dan berdiri gagah di podium tertinggi.

Dua emas itu menjadi simbol: bahwa semangat tidak bisa dibeli dengan anggaran. Bahwa tekad dan latihan keras mampu menembus segala batas.

Tak berhenti di layar, Use RS menyebut  bahwa Kepri juga punya nama-nama lain yang bersinar di pentas nasional hingga internasional. Ada Winda Dwi Putri, srikandi taekwondo yang kini memperkuat Pelatnas menuju SEA Games. Ada Yoshie Honda, perenang muda asal Batam yang telah menjuarai kejuaraan Asia dan kini melanjutkan sekolahnya di Tiongkok.

BACA JUGA : Winda Dwi Puteri: Dari Kepri untuk Indonesia, Menembus Dunia Lewat Taekwondo

BACA JUGA : Yoshie Honda Perkuat Kontingen Indonesia di Asian Youth Games 2025

Kemudian, di cabang ski air, dua nama harum kembali mencuat: Jason dan Alex Hanif, yang kini juga bersiap menjalani pemusatan latihan nasional. Dan di cabang biliar, dunia bahkan mengenal nama Albert Januarta — atlet asal Bintan Provinsi Kepri yang menaklukkan juara dunia asal Jerman, dan kini kembali mengharumkan Indonesia lewat gelar juara dunia di Tiongkok.

Deretan nama-nama itu adalah bukti nyata bahwa olahraga Kepri tidak kekurangan talenta. Yang kurang hanyalah perhatian dan dukungan nyata dari pemerintah. Meski begitu, semangat juang mereka justru menular, menjadi energi baru bagi dunia olahraga di provinsi ini.

BACA JUGA : Dua Atlet Ski Air Kepri Jalani Pelatnas di Kota Batam

“Dana boleh terbatas, tapi semangat tak pernah habis,” tegas Usep RS. Ia berharap perjuangan para atlet ini membuka mata semua pihak, terutama pemerintah daerah dan DPRD hingga pihak swasta, bahwa olahraga bukan sekadar medali, tapi juga harga diri daerah.

Optimisme masih terjaga di tubuh KONI Kepri. Di tengah segala keterbatasan, Usep RS bersama jajaran pengurus dan para pengprov terus berjuang, memastikan nama Kepri tetap dan terus berkibar di pentas nasional dan internasional. Karena bagi mereka, olahraga bukan soal siapa yang paling kaya, tapi siapa yang paling kuat bertahan di tengah badai.

Usep RS menyampaikan bahwa keberhasilan atlet-atlet Kepri yang menembus pelatnas bukan sekadar hasil kerja keras pribadi, melainkan bukti nyata bahwa pembinaan olahraga di daerah mampu melahirkan talenta berkelas nasional hingga internasional. Ia berharap prestasi ini menjadi motivasi bagi atlet lain untuk terus berlatih, menjaga disiplin, dan tidak cepat puas dengan pencapaian yang ada.

Menurutnya, perjalanan menuju puncak prestasi tak pernah mudah. “Setiap keringat yang jatuh adalah bagian dari doa dan perjuangan panjang. Semoga dari Kepri terus lahir atlet-atlet tangguh yang membawa nama daerah dengan kebanggaan dan kehormatan,” tutur Usep dengan nada penuh optimisme. (tjo) 

Editor : Teguh Joko Lismanto

Event
Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini