Perenang Kepri Rere Berhasil Rebut Emas dan Perunggu di Kejurnas Lampung

Konikepri.id – Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga perairan Provinsi Kepulauan Riau. Atlet renang muda berbakat, Teresa Avila Seruni Renjana atau akrab disapa Rere, sukses menorehkan prestasi gemilang pada Kejurnas Renang Perairan Terbuka 2025 yang berlangsung di Kyoko Beach, Lampung, pada 30–31 Agustus 2025 diikuti 214 peserta.

Dalam ajang yang mempertandingkan empat nomor — 10K, 5K, 1.5K, dan 0.5K — Rere berhasil membawa pulang satu medali emas dan satu medali perunggu, sekaligus memperkuat posisi Kepulauan Riau di kancah nasional.

Rere, yang sebelumnya memperkuat kontingen Kepri di nomor renang artistik pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, kali ini turun di nomor Open Water Swimming (OWS) jarak 1.500 meter dan 500 meter. Dengan persaingan ketat melibatkan 34 perenang di jarak 500 meter dan 57 perenang di jarak 1.500 meter, keberhasilan Rere menunjukkan kualitas pembinaan atlet renang Kepri yang semakin kompetitif di tingkat nasional.

Teresa Avila Seruni Renjana atau akrab disapa Rere,

Pada nomor OWS jarak 1.500 meter, Rere tampil memukau dan berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 27 menit 53 detik. Ia berhasil mengungguli dua pesaing terdekatnya, Chaterine dan Jovanka, yang masing-masing mencatatkan waktu 29 menit 21 detik dan 30 menit 35 detik. Keberhasilan ini menegaskan bahwa meskipun Rere sebelumnya lebih banyak berlatih di nomor artistik, adaptasinya ke nomor perairan terbuka berjalan sangat mulus.

Sementara itu, di nomor OWS jarak 500 meter, Rere harus puas dengan medali perunggu. Namun, raihan ini tetap menjadi prestasi luar biasa, mengingat persaingan ketat dengan para perenang nasional berpengalaman di nomor yang membutuhkan teknik, stamina, dan kecepatan sekaligus. Dengan torehan emas dan perunggu, Rere menegaskan dirinya sebagai salah satu andalan Kepri di cabang olahraga akuatik.

Rere sendiri tercatat sebagai siswi SMA Tunas Bangsa Bintan, dan kemampuannya beradaptasi dari renang kolam ke nomor open water membuatnya semakin diperhitungkan di level nasional. Dengan dasar teknik yang kuat dan mental juara, ia berhasil menaklukkan tantangan baru di lintasan perairan terbuka tanpa kesulitan berarti. Performa Rere di Lampung menjadi bukti nyata bahwa regenerasi atlet renang Kepri berjalan sangat baik.

Menurut Karuniawati, orang tua Rere, keberhasilan putrinya menjadi motivasi besar untuk terus menekuni cabang olahraga akuatik, khususnya nomor OWS. Ia menjelaskan bahwa Rere kini lebih fokus pada nomor perairan terbuka karena sifatnya yang lebih obyektif. “Kalau di nomor artistik, penilaiannya sangat subyektif karena tergantung sudut pandang juri. Tapi di OWS, catatan waktu jadi penentu utama, dan hasilnya lebih jelas,” ungkap Karuniawati bangga.

Prestasi Rere menjadi salah satu bukti bahwa atlet-atlet Kepri semakin banyak berbicara di level nasional. Selain renang, sejumlah cabang olahraga lain dari Kepri juga mencatatkan hasil positif di berbagai Kejurnas sepanjang tahun 2025. Hal ini menunjukkan hasil kerja keras pembinaan atlet yang dilakukan KONI Kepri bersama para pelatih dan pengurus cabang olahraga dalam menyiapkan generasi penerus berprestasi.

Dengan raihan medali emas dan perunggu ini, Rere semakin termotivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi berikutnya. Ke depan, KONI Kepri menargetkan lebih banyak atlet yang mampu menembus event nasional bahkan internasional. Keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi atlet-atlet muda lainnya di Kepulauan Riau untuk terus berlatih dan mengharumkan nama daerah di kancah olahraga nasional.

Harapan Besar KONI Kepri Usep di Nomor Perairan Terbuka

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri Usep RS

Ketua Umum KONI Kepri, Usep RS, mengapresiasi penuh perjuangan Teresa Avila Seruni Renjana atau Rere yang telah menorehkan prestasi gemilang pada Kejurnas Renang Perairan Terbuka 2025 di Lampung. Menurutnya, keberhasilan meraih satu emas dan satu perunggu adalah bukti nyata bahwa pembinaan atlet renang Kepri berjalan ke arah yang tepat, meskipun sebelumnya Rere belum berhasil memberikan hasil maksimal saat memperkuat kontingen Kepri di PON Aceh-Sumut 2024.

Usep menegaskan, kegagalan Rere di PON justru menjadi pemicu semangat untuk tampil lebih baik pada Kejurnas kali ini. “Transformasi Rere dari nomor renang artistik ke nomor perairan terbuka menunjukkan adanya fleksibilitas dan potensi besar yang dimilikinya. KONI Kepri berkomitmen memberikan dukungan penuh melalui program pembinaan yang lebih terarah agar kemampuan Rere terus berkembang,” ujar Usep RS.

Lebih jauh, Usep RS menyampaikan bahwa nomor Open Water Swimming (OWS) memiliki peluang besar untuk mengangkat nama Kepulauan Riau di kancah nasional bahkan internasional. “Prestasi Rere menjadi bukti bahwa Kepri memiliki talenta hebat di cabang renang perairan terbuka. Ke depan, kami berharap nomor ini bisa menjadi salah satu andalan Kepri di setiap event besar, termasuk Pra-PON, PON, hingga SEA Games,” ujarnya penuh optimisme.

KONI Kepri juga berencana memperkuat koordinasi dengan pengurus cabang olahraga renang, pelatih, dan sekolah-sekolah berbakat untuk menyiapkan atlet-atlet potensial lainnya. Rere diharapkan menjadi role model bagi generasi muda Kepri agar lebih berani mencoba nomor-nomor baru yang menantang. Menurut Usep, keberhasilan di nomor perairan terbuka akan membuka jalan bagi Kepri mencetak lebih banyak juara masa depan.

Dengan hasil di Lampung, Usep yakin Rere dan atlet-atlet renang Kepri lainnya memiliki potensi besar untuk bersinar di panggung olahraga yang lebih tinggi. “Target kami jelas, kami ingin bukan hanya berjaya di tingkat nasional, tetapi juga berprestasi di tingkat Asia dan dunia. Dengan semangat, latihan terukur, dan dukungan penuh, saya optimistis renang perairan terbuka Kepri akan menjadi kekuatan yang disegani,” imbuh Usep RS.

Selain Rere, Kepulauan Riau juga memiliki perenang muda potensial lainnya, Yoshie Honda, yang kiprahnya sudah tak diragukan lagi. Atlet berbakat ini telah berulang kali mengharumkan nama Kepri dengan torehan prestasi di berbagai ajang, baik tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan Yoshie menjadi bukti bahwa pembinaan atlet renang di Kepri terus menunjukkan hasil positif, dengan munculnya talenta-talenta baru yang mampu bersaing di level tertinggi.

Dengan adanya kombinasi kekuatan dari Rere, Yoshie Honda, dan perenang-perenang muda lainnya, KONI Kepri optimistis potensi besar di cabang akuatik bisa dimaksimalkan untuk memperbaiki posisi Kepri pada peta persaingan olahraga nasional. “Target jangka panjangnya, Kepri diharapkan bukan hanya mampu bersaing di tingkat PON, tetapi juga menjadi daerah penyumbang atlet berprestasi yang dapat mengibarkan bendera Indonesia di kancah internasional,” tutup Usep RS. (tjo)

Editor : Teguh Joko Lismanto 

Event
Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini