Konikepri.id – Penyebab Jonatan Christie kalah dramatis dari tunggal putra Malaysia hingga gagal tembus final Kumamoto Masters 2024 terungkap. Padahal, Jonatan sudah berhasil unggul jauh, tetapi kemenangan di depan mata harus sirna.
Ya, pil pahit harus ditelan Jonatan kala melawan wakil Malaysia, Leong Jun Hao, di babak semifinal Kumamoto Masters 2024. Dalam pertandingan yang digelar di Kumamoto Prefectural Gymnasium, Sabtu 16 November 2024 itu, Jojo -sapaan akrab Jonatan- kalah dengan skor 21-10, 18-21, dan 20-22.
Jonatan memulai laga dengan apik. Dia berhasil memegang kendali permainan hingga akhirnya menang di gim pertama dengan skor 21-10.
Kemudian, di gim kedua, Leong berhasil bangkit. Bisa memberi perlawanan yang sengit kepada Jonatan, Leong pun akhirnya bisa menang dengan skor 21-18.
Alhasil, laga harus dilanjutkan ke gim ketiga yang jadi penentuan. Jonatan memulai laga cukup baik sehingga unggul 7-5 atas Leong. Poin demi poin terus dicuri olehnya sampai memimpin di interval gim ketiga dengan skor 11-6.
Jonatan terus memperlebar keunggulannya atas Leong dengan skor 17-10. Tapi, Leong mampu memangkas ketertinggalannya, bahkan menyamakan kedudukan menjadi 19-19.
Pada akhirnya, Jonatan kena yang sejak awal sudah unggul malah harus kalah. Dia kena comeback Leong hingga kalah dengan skor 20-22 di gim ketiga.
Jonatan sendiri mengaku masih bingung dengan penyebab dari kekalahan menyesakkan tersebut. Dia mengaku terbawa pola permainan Leong jelang akhir laga hingga akhirnya harus mendapat kekalahan tersebut.
“Tidak mudah menerima hal seperti ini, momen kekalahan seperti ini. Unggul jauh di gim ketiga, tapi berakhir dengan tidak disangka. Saya masih belum bisa mencerna apa yang terjadi,” ucap Jonatan, dikutip dari laman resmi PBSI, Minggu (17/11/2024).
“Sangat disayangkan memang. Ini kebalikan dari pertandingan kemarin. Saya dari keadaan tertekan bisa keluar dan membalikkan keadaan, hari ini sudah enak di gim pertama, tapi tidak berlanjut di gim kedua dan ketiga,” lanjutnya.
“Setelah interval gim ketiga, sebenarnya posisi lapangan saya menguntungkan, kalah angin, tapi tidak tahu kenapa jadi terbawa pola permainan lawan. Mengikuti reli-reli dia, temponya lambat lagi dan tidak sabar. Saya juga ragu-ragu untuk melakukan spekulasi,” jelas Jonatan.
(*)
Sumber : okezone.com