Konikepri.id – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kepri menggelar skrining awal jantung untuk atlet yang mau berangkat di PON 21 Aceh Sumut 2024. Skrining ini sebagai langkah awal dengana melakukan pengecekan dan menyampaikan beberapa beberapa pertanyaan dan pemeriksaan jantung.
Kegiatan skrining ini dilakukan untuk tahap kedua. Tahap pertama skrining dilekukan terhadap atlet cabor layar yang terlebih dahulu sudah berangkat ke PON Aceh Sumut. Sedangkan tahap ke3 nanti skrining jantung akan dilakukan terhadap atlet yang ebrdomisili di Tanjungpinang dan Karimun.
Scrining jantung dilakukan di Kantor KONI Kepri di Kompleks Pertokoan Sukajadi, Minggu (18/8/2024) pagi. Kegiatan juga disaksikan langsung Ketua Umum KONI Kepri Usep RS bersama Koordinator kegiatan Syawaludin. Usep RS meminta kepada semua atlet yang akan berangkat ke PON Aceh Sumut , mengingikuti kegiatan dengan baik .
“Skrining ini wajib bagi atlet yang akan bertanding nanti di PON. Skrining jantung ini adalah prosedur pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit atau gangguan pada jantung. Pemeriksaan ini juga bisa dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit jantung,” ujar Usep RS.
Skrining jantung ini kata Usep RS bertujuan untuk mendeteksi masalah pada jantung. Sebagai bagian dari pemeriksaan, dokter akan mencari tanda-tanda penyakit jantung dan mempertimbangkan risiko terkena penyakit jantung di masa depan.
“Yang ikut adalah atlit yang hadir sebanyak 40 orang dari 17 Cabang Olahraga (cabor) diantaranya Bulutangkis, Selam,Dayung, Tinju, Golf, Kick Boxing, Pencak Silat, Dance sport, Jujitsu, Panahan, Tenis Meja, Taekwondo, Atletik, Muaythai, Wusu, Billiar, dan Gulat,” ujar Usep RS.
Sedangkan untuk skrining jantung untuk Cabor Yang ikut Tes di Tanjungpinang jadwal akan dikoordinasikan dengan dokter jantung di Tanjungpinang yaitu untuk atlet Hapkido, Menembak, Bermotor, Tarung Derajat, Aeoromodelling, Triathlon dan Woobball.
Skrining PERKI Terhadap Altet: Ada 5 Atlet Tunjukkan Gejala Jantung
Koordinator kegiatan Syawaludin menjelaskan beberapa faktor risiko yang penyakit jantung antara lain, Tekanan darah tinggi, Kolesterol darah tinggi, Gula darah tinggi, Kelebihan berat badan dan obesitas, dan Kebiasaan gaya hidup tertentu, seperti merokok dan penggunaan alkohol.
“Jadi, manfaat menjalani skrining jantung adalah membuat masalah pada organ vital ini bisa diketahui dan segera diatasi jika menimbulkkan gejala. Selain itu, skrining jantung juga bermanfaat untuk mencegah perburukan kondisi, terutama pada orang dengan risiko tinggi penyakit jantungm,” jelas Syawaludin.
Syawaludin menjelaskan skrining jantung kali ini melibatkan tiga dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Kepri yaitu dr Putri Maulina Spesialis Jantung Pembuluh Darah, dr Ardianto , Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dan dr Azzura . Ketiganya berdinas di RSBP Batam.
Syawaludin menjelaskan, pemeriksaan skrining jantung telah dilakukan terhadap 40 atlet dari 17 cabor yang datang hari itu . “Untuk 106 atlet kita lakukan skringing melibatkan dokter dari PERKI Kepri melalui kerjasama PERKI Pusat dengan KONI.
“Utamanya skrining jantung untuk mengantisipasi dari awal. Kalau sudah ada gejala, kita akan terus mengawasi atlet bersangkutan artinya memang dalam pemeriksaan atlet harus terbuka memberikan keterangan ,” ujar Syawaludin. Dokter akan melayangkan pertanyaan mengenai riwayat keluargany, apakah dia pernah mengalami maslaah seperti jantung berdebar, atau sering sesak.
Dr Putri, salah satu dokter yang melakukan pemeriksaan menjelaskan skrining awal ini dilekukan terhadap atlet yang mau ikut PON. Di awal itu ada beberapa pertanyaan dan pemeriksaan.
“Jadi kalaupun memang ada kita curiga, bisa terdeteksi di awalnya. Hasilnya sebenarnya sebagian besar bagus, hanya ada beberapa orang yang ada riwayat misalnya ada jantung berdebar atau punya riwayat penyakit sebelumnya seperti hipertensi atau memang ada keluarga yang meninggal di usia muda. Jadi kita curiga memang ada kelainan jantung atau kelainan jantung bawaan, jadi kita tidak tahu. Maka butuh pemeriksaan lebih lanjut,” kata dr Putri.
Dari hasil skringing kalau memang sudah diketahui ada kelainan jantung maka akan dilakukan pemeriksaan berikutnya. “Jika lebih awal kita tahu atletnya itu memang bertanding sudah ada keluhan, kita lebih siap mengantisipasinya,”: terangnya.
Misalnya pasiennya dengan hipertensi sebelum dan sesudahnya, sudah dicek tensinya dan jika ada tanda-tanda yang mengarah ke komplikasinya itu , maka sudah bisa diketahui lebih awal sebelum bertanding. “Maka kita sudah lebih siap lagi menghadapi ke pertandingan,” ujar dr Putri lagi.
Usai skrining ini, Tim Dokter dari PERKI akan menyampaikan leporan kepada KONI Kepri dalam bentuk tertulis soal hasil pemeriksaan. “Ada atlet yang harus dilekukan cek kembali, rekam jantung atau treadmill,” kata dr Putri. (tjo)